Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akibat Pandemi, dalam 3 Bulan Terakhir Hampir 200.000 Anak Dirujuk ke Layanan Kesehatan Mental

Akibat Pandemi, dalam 3 Bulan Terakhir Hampir 200.000 Anak Dirujuk ke Layanan Kesehatan Mental Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, London -

Selain menyerang aspek fisik atau jasmani, Covid-19 juga menyerang aspek lain yakni mental atau kesehatan jiwa. Bukan hanya pada orang dewasa, tetapi anak-anak juga ikut terdampak.

Di umur yang masih belia mereka harus beradaptasi dengan kenyataan situasi sulit yang ada karena pandemi Covid-19. Hal ini tentu tidak mudah, bahkan hampir 200.000 anak harus mendapat rujukan layanan kesehatan mental karena dampak pandemi ini.

Baca Juga: Sehat dan Kaya Manfaat, Beberapa Jenis Teh Ini Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes

Melansir laman Mirror (23/9/21), hanya dalam tiga bulan hampir 200.000 anak dirujuk ke layanan kesehatan mental. Royal College of Psychiatrists mengatakan bahwa angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pandemi berdampak pada anak-anak dan remaja.

Royale College of Psychiatrists mengatakan bahwa sekolah harus memiliki rencana untuk campur tangan ketika siswa berjuang dengan kesehatan mental mereka.

“Angka yang mengkhawatirkan ini mencerminkan apa yang saya dan banyak psikiater garis depan lainnya lihat di klinik kami setiap hari.” Ucap Dr Elaine Lockhart Ketua di Royal College of Psychiatrists.

“Pandemi telah berdampak buruk pada kesehatan mental bangsa, tetapi semakin jelas bahwa anak-anak dan remaja sangat menderita” kata Elaine

“Sekolah memiliki peran penting dalam hal ini dan Sekretaris Pendidikan harus melakukan semua yang dia bisa untuk memprioritaskan kesehatan mental siswa” lanjut Elaine.

Baca Juga: Giring Kritik Pedas Anies Baswedan, PSI yang Kena Dampaknya

Seorang ibu yang putri remajanya kambuh menjadi anoreksia selama pandemi, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan pandemi telah menghancurkan putrinya dan keluarga.

“Putri saya sangat membutuhkan bantuan spesialis untuk penyakit yang mengancam jiwa ini, tetapi layanan benar-benar kewalahan. Ini adalah situasi yang menakutkan bagi pasien dan keluarga.” Lanjutnya.

Secara keseluruhan antara April dan Juni tahun ini 190.271 anak berusia 18 tahun ke bawah dirujuk ke layanan kesehatan mental anak dan remaja.

Ini hampir dua kali lipat dari jumlah yang dirujuk pada periode yang sama tahun 2019 ketika 97.342 dirujuk.

Baca Juga: Ini Manfaat Kesehatan dari Mengonsumsi Mentimun dan Madu

Rujukan mendesak juga meningkat tajam dari April hingga Juni 2019, dengan 5.219 anak-anak dan remaja dirujuk untuk mendapatkan dukungan mendesak. Ini naik menjadi 8.552 pada tahun 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: