Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Benar Gula Menjadi Penyebab Utama Diabetes? Ternyata…

Apa Benar Gula Menjadi Penyebab Utama Diabetes? Ternyata… Kredit Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama ini diabetes berkaitan erat dengan tinjauan gula darah yang ada dalam tubuh dan itu memang tidak salah. Insulin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya berdampak pada gula darah yang tidak dapat dikelola dengan baik.

Lantas apakah gula memang mutlak menjadi penyebab utama diabetes? Bagaimana penjelasannya mengenai hal ini? Berikut informasinya yang kami lansir dari laman kesehatan Healthline.

Baca Juga: Waspada! Diabetes Punya Keterkaitan dengan Masalah Kesehatan Tulang

Sejumlah besar penelitian telah menemukan bahwa orang yang secara teratur minum minuman manis memiliki risiko sekitar 25% lebih besar terkena diabetes tipe 2.

Faktanya, minum hanya satu minuman manis per hari meningkatkan risiko Anda sebesar 13%, terlepas dari kenaikan berat badan yang mungkin disebabkannya.

Selain itu, negara-negara di mana konsumsi gula tertinggi juga memiliki tingkat diabetes tipe 2 tertinggi, sedangkan negara-negara dengan konsumsi terendah memiliki tingkat terendah.

Hubungan antara asupan gula dan diabetes masih berlaku bahkan setelah mengontrol asupan kalori total, berat badan, konsumsi alkohol, dan olahraga.

Sementara penelitian ini tidak membuktikan bahwa gula menyebabkan diabetes, teteapi jelas ada hubungan kuat antara keuanya.

Baca Juga: Penting! Ini Tips Menyampaikan Kondisi Diabetes kepada Anak-anak

Banyak peneliti percaya bahwa gula meningkatkan risiko diabetes baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ini dapat secara langsung meningkatkan risiko karena dampak fruktosa pada hati Anda, termasuk meningkatkan perlemakan hati, peradangan, dan resistensi insulin lokal.

Efek ini dapat memicu produksi insulin abnormal di pankreas Anda dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Makan gula dalam jumlah besar juga dapat secara tidak langsung meningkatkan risiko diabetes dengan berkontribusi pada penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh – yang merupakan faktor risiko terpisah untuk mengembangkan diabetes.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

Terlebih lagi, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa makan banyak gula dapat mengganggu sinyal leptin, hormon yang meningkatkan perasaan kenyang, yang menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Untuk mengurangi efek negatif dari konsumsi gula yang tinggi, WHO merekomendasikan untuk mendapatkan tidak lebih dari 10% kalori harian Anda dari gula tambahan yang tidak ditemukan secara alami dalam makanan.

Baca Juga: Berbahaya! Beberapa Tanda Ini Tidak Boleh Diabaikan Penderita Diabetes Tipe 2

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: