Randy justru menyarankan Partai Demokrat kubu AHY fokus mendalami kasus dan bersiap menghadapi Kubu Moeldoko di pengadilan. Mantan aktivis BEM UI ini justru mengatakan, kasus ini adalah pelajaran berharga seluruh parpol di Tanah Air, ihwal tertib mengelola partai sesuai Undang-Undang.
“Kalau Demokrat memang berpikir yang terbaik untuk bangsa, harusnya hadapi saja di MA dengan pede. Jangan menghindar dan mengalihkan isu ke sana ke mari demi menyelamatkan diri sendiri,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief menyoroti kesediaan Yusril menjadi kuasa hukum kubu KLB Sibolangit. Andi mengganggap, Yusril sedang membangun khayalan terkait rencana gugatan AD/ART Demokrat tersebut. “Itu fiksi Yusril saja. Bangun khayalan kevakuman hukum,” ujarnya.
Baca Juga: Niatnya Ngerjain Anies Baswedan, Eh PDIP-PSI Kurang Tenaga, Duh!
Menurut Andi, gugatan yang akan dikawal Yusril itu salah alamat. Sebab, tempat yang tepat mengurai masalah sengketa AD/ART ini berada di Mahkamah Partai, bukan di Mahkamah Agung (MA). “Heran saja, kenapa Yusril mau menjadi bagian pembegalan Demokrat,” tutupnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Irwan, juga menyinggung peran Yusril sebagai politisi yang menjabat Ketum PBB. Menurutnya, sesama politisi harus saling menghormati antara parpol. Dia menuding, Yusril hanya memanfaatkan PBB untuk kepentingan advokat dan bisnis.
“Kalau PBB hanya partai nol koma dan jadi partai bulan-bulanan dalam setiap pemilu, wajar saja, karena ketumnya sibuk mengurusi dirinya sendiri dan partai lain,” kelakar Irwan.
Namun politisi Partai Demokrat kubu KLB Sibolangit, Boyke Novrizon turut membela Yusril. Mantan aktivis 98 ini ikut geram, kenapa seorang Yusril justru terus mendapatkan komentar miring.
“Kita sama-sama tahu, seorang advokat memiliki hak penuh atas kebebasannya menentukan pilihannya membela siapa, dan negara melegalkan itu. Hormati saja,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Boyke percaya, seorang Yusril sangat mengedepankan azas kebenaran dan moralitas dalam menangani perkara hukum. Dia meminta semua pihak lebih baik fokus kepada proses persidangan masalah kasus hukum Partai Demokrat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti