Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Bakal Dicap sebagai Pejabat yang Arogan dan Pamer Kuasa

Luhut Bakal Dicap sebagai Pejabat yang Arogan dan Pamer Kuasa Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dibilang telah masuk lubang jebakannya sendiri karena melaporkan aktivis Haris Azhar dan peneliti KontraS, Fatia Maulidiyanti.

"Ngototnya Luhut membawa perkara ini ke ranah kepolisian sama saja menggali lubang dan mengubur dirinya sendiri,” kata pengamat politik Ahmad Khozinudin dikutip dari suaranasional, Selasa (28/9/2021).

Luhut menggali lubang dan mengubur dirinya sendiri, kata Khozinudin, disebabkan, pertama, dukungan publik terhadap Haris dan Fatia akan semakin membesar. Sementara Luhut, akan semakin dikokohkan sebagai pejabat yang sombong dan arogan, anti kritik, dan pamer kekuasaan.

"Kedua, kasus ini jika tidak lanjut akan menjadi aib terbesar dalam kehidupan Luhut. Sementara jika dipaksa dilanjutkan, akan menyulitkan Polda Metro Jaya karena dipaksa melawan Edaran Kapolri. Proses hukum terhadap Haris dan Fatia akan dipahami publik sebagai kriminalisasi, bukan penegakan hukum," tambahnya.

Menurut Khozinudin, ketiga, pemaksaan kasus juga akan merembet pada kredibilitas Jokowi. Kasus ini akan ditafsirkan publik sebagai kriminalisasi pada para aktivis di era Jokowi, karena Jokowi presiden dan atasan langsung Luhut Panjaitan.

“Keempat, kriminalisasi terhadap Haris dan Fatia akan menumbuhkan persatuan dan perlawanan publik. Mirip kasus yang menimpa Rocky Gerung,” jelasnya.

Kelima, Haris dan Fatia hanya kena delik pencemaran berdasarkan pasal 27 ayat (3) UU ITE. Pasal ini hanya 4 tahun ancamannya, sehingga tidak dapat digunakan dasar untuk menahan.

Sementara pasal 14 ayat (1) UU No. 1/1946 tentang mengedarkan kabar bohong terlalu sumir, dan akan berpotensi pada adu data dengan Luhut. Tentu, bagi Luhut adu data sama saja menelanjangi diri sendiri.

"Keenam, proses pengadilan justru akan menjadi ajang konsolidasi umum para aktivis, bukan hanya untuk melawan Luhut tetapi juga bisa berdampak ke Jokowi,” jelas Khozinudin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: