Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taufik Hanafi: Satu Data Indonesia Bukan Hanya Untuk Penyediaan Data

Taufik Hanafi: Satu Data Indonesia Bukan Hanya Untuk Penyediaan Data Kredit Foto: Dok. DCD
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun 2022 menjadi momentum dalam pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Selain itu 2022 juga dicanangkan sebagai tahun bangkitnya Indonesia dari pandemi yang menjadi landasan Indonesia Maju pada 2045.

Koordinator Forum Satu Data Indonesia Tingkat Pusat, Tufik Hanafi mengatakan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dilaksanakan melalui berbagai bantuan yang disalurkan pemerintah ke dunia usaha dan rumah tangga.

Baca Juga: Apa Itu Data Leakage?

“Berbagai sektor usaha terus menunjukkan perbaikan kinerja didorong membaiknya permintaan domestik serta pemulihan permintaan global,” kata Taufik.

Lebih lanjut ia menjelaskan kehadiran kebijakan Satu Data Indonesia bukan semata-mata untuk penyediaan data tetapi jauh lebih luas dari itu. Yaitu arahnya untuk mendukung penyusunan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pembangunan dan untuk memastikan proses perencanaan dalam pelaksanaan bisa dimonitor dan dikendalikan dengan baik.

“Oleh karena itu salah satu prioritas Satu Data Indonesia untuk mendukung program-program yang bersifat strategis, salah satunya adalah untuk pemulihan ekonomi,” ungkap Taufik.

Ia memaparkan jika Satu Data Indonesia dalam dokumen perencanaan sebagai salah satu sumber panduan di dalam menempatkan data-data prioritas. Menurutnya mengenai agenda pembangunan maka terdapat upaya-upaya pemulihan ekonomi nasional dalam kerangka 7 agenda pembangunan.

“Yang pertama ada ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, yang kedua pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, ketiga SDM berkualitas dan berdaya saing, keempat revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, ke lima infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar,ke enam lingkungan hidup ketahanan bencana dan perubahan iklim dan ketujuh stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik,” imbuhnya.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional secara pembangunan berikut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021: pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0%, tingkat pengangguran terbuka 7,7% sampai 9,1%, rasio gini dengan nilai 0,377 - 0,379, indeks pembangunan manusia 72,78% - 72,95%, penurunan emisi gas rumah kaca 23,55% - 24,05% dan terakhir tingkat kemiskinan 9,2% sampai dengan 9,7%.

“Dalam perjalanannya sampai sekarang ini tentu membutuhkan inovasi-inovasi untuk tetap dalam pertumbuhan ekonomi seperti yang telah direncanakan, apalagi dalam perjalanannya ada yang namanya demi Covid 19, yang membuat suatu inovasi kebijakan intervensi dan program yang membutuhkan dukungan dari Satu Data Indonesia khususnya dalam mempersiapkan perencanaan,” tutup Taufik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: