Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marzuki Alie Mencak-mencak: Urusanku dengan SBY, Bukan dengan Kader Cecurut Baru

Marzuki Alie Mencak-mencak: Urusanku dengan SBY, Bukan dengan Kader Cecurut Baru Kredit Foto: Instagram Marzuki Alie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekjen Demokrat 2005-2010 Marzuki Alie memprotes keras pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaki Mahendra.

Dia mengatakan, tak punya urusan dengan kader Demokrat yang saat ini menjabat di DPP Demokrat.

Baca Juga: Diungkap Demokrat, Ambisi Pak Moeldoko Ingin jadi Presiden Sejak jadi Panglima TNI

Dia mengaku hanya ingin agar Demokrat kembali ke komitmen awal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni ingin membentuk partai modern dan terbuka. Dia mengatakan, tak punya urusan dengan kader pendatang baru. 

"Urusan aku ini dengan SBY. Apa urusannya dengan kader cecurut yang baru ini. Aku nggak minta jabatan," katanya saat dimintai tanggapan terkait pernyataan Herzaki, Senin (4/10/2021). 

Sebelumnya pada konferensi pers secara virtual, Minggu sore, Herzaki mengatakan suatu pagi di bulan Maret 2015, Moeldoko yang saat itu masih menjabat Panglima TNI aktif datang ke Cikeas.

Ia datang untuk meminta SBY memilih Marzuki Alie sebagai Sekjen Demokrat. Saat itu, SBY hendak menuju Surabaya untuk kegiatan Kongres Partai Demokrat. Terkait itu, Marzuki mengatakan sama sekali tak tahu menau soal manuver Moeldoko.

Namun, kalaupun kejadian itu benar adanya, dia mengaku tak jadi soal. Usulan itu bisa datang dari mana saja. Bahkan, kata dia, mantan pendiri Demokrat Vence Rumangkang juga pernah mengusulkan langsung kepada SBY agar menjadikannya Sekjen mendampingi SBY yang menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat. 

"Kalau ngusulkan, ya boleh-boleh aja. Ya nggak ada masalah. Itu hak orang. Mungkin pak Moeldoko pernah bincang-bincang, dia usulkan, udah, dampingi pak SBY aja, ya sah juga. Pak Vence bahkan berkali-kali nyampaiin ke Pak SBY untuk saya jadi Sekjen. Saya kan nggak bisa melarang mereka," ungkapnya. 

Dia mengatakan, pada periode itu, ia sama sekali tak berniat menjadi Sekjen. Apalagi saat itu jabatan Sekjen pernah dia emban. Posisinya sebagai Ketua DPR juga turut membuatnya berpikir ulang untuk menjabat sebagai Sekjen Demokrat.

 "Tapi kalau saya ditawari pasti saya nggak mau. Marzuki Alie itu sudah pernah jadi Sekjen, masa mau jadi Sekjen lagi. Herzaki Mahendra itu akal sehatnya harusnya dikedepankan. Bukan mulutnya yang dikedepankan," ungkapnya. 

Karena itu, dia meminta pengurus DPP Demokrat saat ini tak lagi menyerang pribadinya. Dia hanya ingin Demokrat kembali ke jati diri dan cita-cita awalnya, yakni menjadi partai terbuka dan demokratis. "Herzaki nggak usah nyerang-nyerang pribadi, ya. Marzuki Alie nggak minta jabatan. Saya juga waktu Ketua DPR nggak minta kok," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: