Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas, Taiwan Mulai Minta Bantuan Australia karena Takut Invasi China Dimulai Cepat

Memanas, Taiwan Mulai Minta Bantuan Australia karena Takut Invasi China Dimulai Cepat Kredit Foto: Getty Image/AFP/Sam Yeh

Dia menyambut baik fakta bahwa Australia akan 'memikul lebih banyak tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik'.

Australia secara tradisional mengambil pendekatan diplomatik untuk hubungan China-Taiwan, tidak secara terang-terangan mendukung salah satu pihak tetapi malah mendesak 'dialog' antara pasangan untuk menyelesaikan bidang-bidang ketidaksepakatan.

Tetapi setelah pertemuan tingkat menteri AS-Australia baru-baru ini, kedua belah pihak menyatakan niat mereka 'untuk memperkuat hubungan dengan Taiwan, yang merupakan negara demokrasi terkemuka dan mitra penting bagi kedua negara'.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan mengenai peningkatan serangan China ke wilayah udara Taiwan.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," bunyi pernyataan itu.

'AS memiliki kepentingan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan' kemampuan pertahanan diri yang memadai.

"Komitmen AS untuk Taiwan sangat kokoh dan berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di dalam kawasan."

Kementerian Luar Negeri Taiwan berterima kasih kepada Amerika Serikat atas perhatiannya, dan mengatakan China meningkatkan ketegangan di kawasan Indo-Pasifik.

"Dalam menghadapi tantangan China, pemerintah negara kami selalu berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri kami dan dengan tegas menjaga demokrasi, kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran Taiwan," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: