Kredit Foto: Reuters/Ann Wang
Premier Taiwan Cho Jung-tai menyatakan bahwa pihaknya tak akan kembalinya ke China. Hal tersebut menurutnya bukanlah pilihan bagi rakyat dari Taiwan.
Cho Jung-tai mengatakan bahwa pihaknya secara tegas menolak klaim kedaultan yang baru-baru ini dinyatakan oleh Presiden China, Xi Jinping. Hal itu sendiri terjadi dalam panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Baca Juga: China Kecam Rencana Jepang Deploy Rudal Dekat Taiwan
“Kami harus sekali lagi menegaskan bahwa kami adalah negara yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka,” ujar Cho, dilansir Rabu (26/11).
“Bagi jutaan warga bangsa kami, ‘kembalinya’ bukanlah suatu pilihan, ini sangat jelas,” tambahnya.
Pemerintahan Taiwan sendiri berjalan dengan tugas harian pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri, sementara urusan pertahanan dan hubungan luar negeri umumnya menjadi wewenang presiden.
China menawarkan model “satu negara, dua sistem” bagi Taiwan. Namun model tersebut tidak mendapat dukungan dari partai politik arus utama dalam wilayah tersebut dan telah ditolak secara tegas oleh Presiden Taiwan, Lai Ching‑te.
Baca Juga: Habis Dilarang, Bitcoin Mining Justru Kembali Bangkit di China
Xi baru-baru ini mengatakan bahwa kembalinya wilayah tersebut adalah bagian penting dari visi dari Beijing. Taiwan sendiri menolak keras klaim tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement