Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Founder Kitabisa Alfatih Timur: Anak Rantau yang Sukses Bangun Startup Berbasis Sosial

Kisah Founder Kitabisa Alfatih Timur: Anak Rantau yang Sukses Bangun Startup Berbasis Sosial Kredit Foto: Nico Martiano Akbar

"Tapi waktu itu saya merasa suka saja setiap ketemu sama orang-orang yang punya proyek-proyek keren, apalagi proyek sosial, mengalir energinya." ujar Alfatih. "Karena tugas kami adalah memfasilitasi para pembuat perubahan. Pahlawannya itu bukan Kitabisa, tapi pahlawannya si pembuat kampanye ini," lanjutnya.

Karena itulah, Alfatih mengaku bersyukur bisa menjadi jembatan bagi mereka yang ingin menyalurkan. Hingga hari ini, Alfatih berujar donasi tertinggi dilakukan orang-orang setiap hari Jum'at pukul 4.30-6.00 pagi. Yakni sedekah Subuh pada hari Jum'at. Meski hanya Rp2.000, banyak orang yang berujar merasa ada yang kurang jika tidak memulai hari dengan sedekah.

"Di balik retensi donor, kita punya sifat itu sebenarnya yakni orang untuk terus berdonasi, tinggal bagaimana kita jaga kepercayaan dan transparansinya," ujar Alfatih.

Lebih lanjut, Alfatih tertarik dengan Universal Basic Income (UBI) yakni ketika seseorang bersedia mendistribusikan kekayaannya untuk rakyat yang tidak bekerja karena berbagai sektor sudah dikelilingi oleh robotik dan kecerdasaran buatan. Alfatih berharap, jika suatu saat itu terjadi, ibu-ibu rumah tangga, penjaga hutan, bisa mendapatkan 'bayarannya' serta tak harus bekerja pada sektor yang disahkan oleh pemerintah. Dengan demikian, redistribusi kesejahteraan dan kekayaan pun akan lebih adil dan setara.

Lebih lanjut, Alfatih bercerita bahwa di Kitabisa saat ini, pertumbuhan donasi rumah sakit menjadi No. 1 di platformnya, barulah yang kedua seputar reliji, lalu yang ketiga kemanusiaan atau bencana alam, barulah ke pendidikan, lingkungan, bahkan hewan.

Alfatih sendiri terkagum-kagum bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang masjidnya dibangun oleh rakyat. Melalui pendanaan Kitabisa, masjid-masjid juga tak hanya dapat berdiri tegak, tetapi juga bisa memberdayakan sekitarnya, membantu fakir miskin dan dhu'afa, serta lainnya.

"Masjid berfungsi tidak hanya untuk ibadah tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat di sekitarnya," tandas Alfatih.

Karena itu, Alfatih kerap mengingatkan pengguna dan komunitas untuk menjaga penyalahgunaan dana dan kampanye. Sistem 'Report' Kitabisa diklaim sangat canggih sehingga bisa menahan kampanye, mengembalikan donasi, atau bahkan mengalihkan donasi ke hal lain.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: