Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memerdekakan UMKM, Mempercepat Inklusi

Memerdekakan UMKM, Mempercepat Inklusi Kredit Foto: BRI

Data internal BRI serta diperkuat dengan data riset berbagai survey menunjukkan ketangguhan UMKM Indonesia yang teruji unggul dalam menghadapi situasi pandemi. Hal ini tergambar dalam linimasa sejak Q2-2020 sampai dengan Q2-2021, sebagai berikut:

BMSI (BRI Micro & SME Index) sebagai indeks yang menilai aktivitas pelaku UMKM pada situasi sekarang dan mengukur ekspektasi usaha, menunjukkan bahwa pada Q2-2021, optimisme pelaku UMKM meningkat dengan nilai Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB) di atas level 100. Level tersebut adalah level tertinggi sepanjang periode pandemi.

Baca Juga: Selamat! BRI Kembali Dinobatkan Sebagai Bank UMKM Terbaik

Tingginya indeks ekspektasi aktivitas bisnis menjadi sinyal positif bagi pelaku UMKM untuk dapat memulai aktivitas produksi usahanya. BRI meyakini bahwa kondisi ini segera berangsur pulih. Dengan protokol kesehatan yang baik dan dipatuhi, aktivitas ekonomi akan kembali berjalan, sehingga ekonomi nasional juga akan segera pulih.

Sejalan dengan keyakinan tersebut, BRI juga telah menyiapkan perangkat untuk mendorong penguatan pelaku usaha mikro dengan memberi kemudahan akses terhadap Bantuan Pemerintah kepada pelaku usaha mikro atau BPUM. Di samping itu, BRI memberikan pemberdayaan kepada pelaku UMKM dengan basis pendekatan komunitas.

Dalam kurun waktu satu tahun lebih ini, perjalanan ketangguhan pelaku UMKM menghadapi pandemi mengalami pasang surut. Keterlibatan Pemerintah melalui berbagai program bantuan, subsidi hingga vaksinasi yang mendukung eksistensi UMKM menjadi kunci utama keberlanjutan para pelaku UMKM.

Upaya Memerdekakan UMKM

Dalam upaya menjadi champion dalam inklusi keuangan dan inovator global dalam micro banking, strategi BRI akan menitikberatkan kepada dua area, yakni memberikan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan menempatkan inovasi sebagai roh pertumbuhan perusahaan. Aspirasi tersebut terasa nyata karena didukung beberapa hal, meliputi dukungan jaringan unit kerja BRI yang tersebar dan terbesar di seluruh pelosok negeri, termasuk memperluas inklusi segmen UMi, perbaikan fitur produk dan layanan yang mengarah kepada customer centric, serta penyempurnaan konsep bisnis model pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro.

Sebagai contoh meningkatkan efektivitas pemberdayaan kepada pelaku UMKM, BRI melakukan pengelompokkan penerima manfaat beberapa program PEN maupun subsidi, seperti memisahkan level entrepreneurship, feasibility, hingga bankable atau tidak. Pengelompokkan tersebut berguna untuk menentukan jenis pemberdayaan yang dapat berupa bantuan sarapa peningkatan produksi atau pemenuhan literasi, mulai dari literasi dasar, bisnis, hingga digital. 

Kondisi seperti saat ini, di mana aktivitas masyarakat dibatasi, BRI melakukan inovasi pemberdayaan dengan mengembangkan platform pemberdayaan online terpadu yang dapat diakses gratis oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Berbagai fitur dapat dinikmati, dari self assessment scoring, forum UMKM hingga etalase produk para pelaku UMKM, mewujudkan mereka memiliki wadah untuk berkomunikasi dan memamerkan produknya.

BRI juga telah melakukan penguatan permodalan kepada UMKM melalui penyaluran kredit kepada para pelaku UMKM. Sebagai perwujudan komitmen dan konsistensi BRI dalam menjaga keberlanjutan UMKM. Salah satunya diperlihatkan pada kinerja positif BRI, meskipun menghadapi kondisi pandemi, BRI tetap mampu menyalurkan pembiayaan kredit kepada UMKM sebesar Rp670,0 triliun pada Q2-2020, dan menunjukkan kenaikan positif pada Q2-2021 sebesar Rp730,9 triliun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: