Baru-baru ini industri sempat dikejutkan dengan adanya pertemuan tertutup yang dilakukan BPOM dengan sejumlah pihak untuk mewacanakan pelabelan dengan mencantumkan keterangan lolos batas uji BPA di kemasan pangan plastik yang mengandung bahan BPA.
Mengetahui hal itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun langsung bersuara menyatakan keberatan dengan wacana tersebut.
Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Edy Sutopo, menegaskan Kemenperin akan selalu menjaga agar iklim usaha tetap kondusif bagi perkembangan industri.
“Ya, tentunya kami akan selalu menjaga agar iklim usaha tetap kondusif bagi perkembangan industri,” ujarnya.
Dia mengutarakan baru-baru ini pernah ada dua orang yang menjabat eselon 2 di BPOM datang menemuinya untuk membicarakan soal wacana pelabelan tersebut. Namun, Edy mengatakan kepada pihak BPOM bahwa Kemenperin tetap pada pendirian bahwa penggunaan kemasan pangan berbahan BPA itu masih cukup aman.
Menurutnya, itu juga merupakan hasil kesimpulan FGD yang dilakukan Kemenperin bersama ahli kimia dari ITB, ahli kemasan dari IPB, dokter spesialis anak, dokter spesialis endokrin pada tanggal 21 September 2021 lalu.
“Jadi, saya sampaikan kepada BPOM bahwa berdasarkan hasil FGD yang kami lakukan bersama para pakar dan dokter ahli itu menyatakan penggunaan BPA masih cukup aman. Kalau dilihat standar migrasi di negara-negara lain juga masih banyak yang sama atau bahkan di atas Indonesia seperti Jepang 2,5 bpj, Korsel 0,6 bpj, dan China 0,6 bpj,” ucapnya.
Ditanya bagaimana sikap Kemenperin terhadap pihak-pihak tertentu yang tetap berusaha agar pelabelan itu tetap dilakukan, Edy dengan tegas mengatakan akan berusaha menjaga bagaimana industri itu tetap kondusif.”
Sebelumnya, Edy juga pernah mempertanyakan adanya wacana tentang rencana BPOM yang akan mengeluarkan kebijakan soal pelabelan yang diwacanakan BPOM itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat