Semakin menyusutnya jumlah petani yang produktif tidak saja mempengaruhi aspek ekonomi, tetapi juga bisa menimbulkan isu lingkungan. Lahan-lahan pertanian yang terlantar karena tidak ada lagi yang menggarap bisa berubah fungsi menjadi lahan perumahan, industri, dan infrastruktur lainnya. Sehingga lahan-lahan pertanian akan semakin menyusut dan muncullah permasalahan ketidakseimbangan lingkungan.
"Dengan daya dukung teknologi dan kemampuan berinovasi, masih ada harapan buat kita menyelamatkan katahanan pangan Indonesia, dan Jawa Barat pada khususnya," ungkapnya.
"Para generasi milenial perlu membuka matanya bahwa banyak contoh sukses para pelaku bisnis di sektor pertanian," tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, BPS Provinsi Jawa Barat menyelenggaran webinar “Transformasi Pertanian Jawa Barat Bersama Petani Milenial yang Inovatif dan Kekinian; Peluang dan Tantangan ” dengan mengangkat topik mengenai regenerasi petani di Jawa Barat.
Adapun, tujuan kegiatan webinar kali ini adalah mensosialisasikan pemanfaatan data yang dihasilkan BPS kepada masyarakat Indonesia dan Jawa Barat khususnya, memberikan gambaran partisipasi kaum milenial pada sektor pertanian, dan memberikan motivasikepada kaum milenial untuk berpartisipasi alam menggerakkan sektor pertanian.
"Diharapkan melalui kegiatan webinar ini dapat mempertemukan BPS, pemerintah, pelaku usaha di sektor pertanian, untuk menunjukkan daya tarik pertanian bagi para millenial," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: