Kredit Foto: APRIL
APRIL Group dikenal sebagai perusahaan pulp dan kertas yang mengedepankan prinsip keberlanjutan sesuai dengan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy) 2.0. APRIL mampu memproduksi 2,8 juta ton pulp dan 1,15 juta kertas di setiap tahunnya dimana salah satu produk unggulannya ‘PaperOne’telah dipasarkan ke lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
“Jadi kami optimistis industri pulp tetap kondusif dan kunci untuk menjawab permintaan pasar bagi perusahaan pulp dan kertas adalah dengan menerapkan pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan,” ujarnya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan bersama dengan kebutuhan negara untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, maka, keterlibatan multi-stakeholder menjadi prioritas.
Saat ini, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan sekaligus mengoptimalkan perlindungan terhadap lingkungan. Salah satunya dengan memberlakukan moratorium izin baru di hutan alam primer dan lahan gambut. Pemerintah juga berkomitmen untuk merehabilitasi 600.000 hektar hutan bakau pada tahun 2024.
“Pemerintah juga telah mengesahkan Omnibus Law penciptaan lapangan kerja yang merupakan terobosan yang akan meningkatkan investasi dan meningkatkan kegiatan usaha, dengan tetap menjaga prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” kata Alue.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: