Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memahami Diam Membatunya ASEAN di Balik Kesepakatan Panas AUKUS

Memahami Diam Membatunya ASEAN di Balik Kesepakatan Panas AUKUS Kredit Foto: AP Photo/Aijaz Rahi

Kelompok yang menentang AUKUS termasuk Malaysia dan Indonesia, yang dianggap sebagai pemimpin tidak resmi ASEAN.

Penolakan Indonesia kemungkinan besar dipengaruhi oleh kedekatannya dengan China yang semakin intensif di berbagai sektor, terutama di masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: Ternyata, Ini Proyek-proyek yang Disiapkan Macron untuk Biden Setelah Dikhianati AUKUS

Indonesia membatalkan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia setelah AUKUS diumumkan.

Presiden Australian Institute of International Affairs, Allan Gyngell, menjelaskan bagaimana penolakan tersebut berasal dari ketidaksetujuan negara-negara Asia Tenggara terhadap kesepakatan yang tampaknya mengirim pesan bahwa mereka tidak berdaya dalam menjaga keamanan regional mereka, sehingga membutuhkan bantuan negara adidaya.

Malaysia telah memperingatkan bahwa pakta ini dapat memicu perlombaan senjata nuklir.

Namun, ia menangani masalah ini dengan hati-hati. Malaysia sedang berkonsolidasi dengan China untuk membahas tanggapan Beijing terhadap AUKUS karena menginginkan keseimbangan kekuatan antara China dan AS serta sekutunya.

Meski awalnya keberatan, Indonesia tampaknya masih menganut politik luar negeri bebas aktif, di mana negara dilarang berpihak.

Ia telah merilis lima poin penting dalam menanggapi rencana Australia untuk memperoleh kapal selam nuklir, menyerukan semua orang untuk mempromosikan dialog untuk menyelesaikan konflik dan perbedaan, sebelum beralih ke tenaga nuklir.

Indonesia juga mengkhawatirkan kemungkinan perang nuklir di kawasan. Hal ini akan menyebabkan ASEAN kehilangan sentralitasnya dengan Laut Cina Selatan berubah menjadi arena konflik.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: