Di sisi lain, ASEAN perlu menjaga hubungan dengan China untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Meskipun terjadi penurunan ekonomi global, nilai kerja sama ekonomi ASEAN-China meningkat 7% dari tahun ke tahun mencapai 2,93 triliun yuan atau US$454 miliar tahun lalu.
Tidak hanya itu, investasi dua arah China meningkat sebesar 58,8%, menjadikan ASEAN sebagai mitra dagang terbesar China.
Namun, ASEAN masih harus mengangkat suaranya dan menanggapi pakta AUKUS, menyadari betapa signifikannya dampak perjanjian itu bagi kawasan.
Sementara itu, Indonesia sebagai aktor kunci di ASEAN harus mempertimbangkan kembali kebijakan bebas aktifnya dan lebih proaktif.
Dilihat dari sudut yang berbeda, kehadiran AUKUS di kawasan Indo-Pasifik dapat berdampak positif bagi Indonesia dan kawasan sebagai respon atas manuver China yang semakin agresif di Laut China Selatan.
Namun, Indonesia tetap harus mempertimbangkan matang-matang sebelum melangkah. Namun berdiam diri bukanlah pilihan strategis, baik bagi ASEAN maupun Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto