Tren Pendanaan Startup Meningkat, Menkominfo Berharap Indonesia Tambah Satu Decacorn
Selama pandemi, lansekap ekonomi digital dan pengguna layanan digital Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Bahkan, pendanaan startup digital saat ini mengalami tren peningkatan di tengah resiliensi ekonomi digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengharapkan Indonesia akan segera memiliki tambahan decacorn, perusahaan rintisan yang memiliki valuasi di atas USD10 Miliar.
Baca Juga: IHSG Siap Ngegas! Start dengan Apresiasi 0,24% pada Rabu pagi
“Resiliensi (ekonomi digital) tercermin dari peningkatan pendanaan sejumlah startup di Indonesia, di mana hingga kini Indonesia telah memiliki satu decacorn yakni Gojek. Dan mudah-mudahan segera dua,” ujarnya dalam OJK Virtual Innovation Day 2021 yang berlangsung secara virtual dari Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Menurut Menteri Johnny, saat ini, selain satu decacorn, Indonesia telah memiliki tujuh unicorn antara lain Tokopedia, Traveloka, OVO, Bukalapak, J&T Express, OnlinePajak, Xendit, dan Ajaib. Mengutip data yang dirilis Google, Temasek dan Bain tahun 2020, pertumbuhan startup digital meningkat di masa pandemi akibat peningkatan pengguna layanan digital.
“Jumlah pengguna internet yang mencapai 202,6 juta orang per Januari 2021. Di samping itu, pengguna layanan digital di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 37 persen selama pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dalam skala global maupun nasional, inovasi dan utilisasi teknologi digital lebih terakselerasi akibat pandemi Covid-19. Menurut Menkominfo, pendayagunaan konektivitas internet dan lalu lintas data menjadi enabler bagi kemajuan yang inklusif di era new normal, baik pada saat pandemi Covid-19 maupun ketika endemi kelak.
Mengutip data United Nations Conference on Trade and Development tahun 2021, Menteri Johnny menunjukkan peningkatan bandwidth internet secara global pada tahun 2020 mencapai 35 persen, peningkatan tersebut menjadi yang terbesar sejak 2013.
“Dengan lalu lintas data bulanan yang secara global diprediksi akan terus meningkat hingga 780 exabytes di tahun 2026. Sehingga adopsi teknologi digital telah menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai kehidupan dan aktifitas masyarakat, termasuk perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” paparnya.
Menkominfo menyatakan kolaborasi antarkekuatan startup Indonesia juga semakin terlihat dari bergabungnya Gojek dan Tokopedia dalam konsolidasi platform e-commerce. Hal itu diharapkan mampu memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional melalui upaya kolaboratif.
“Dengan geliat potensi dan resiliensi tersebut, maka diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia ke depan akan terus meningkat, yakni mencapai sebesar USD124 Miliar pada tahun 2025, dan sebesar USD315,5 Miliar pada tahun 2030 mendatang,” ujarnya optimistis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: