Neraca Perdagangan RI September 2021 Surplus, BPS: Bertahan 17 Bulan Berturut-turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan RI pada September 2021 mengalami surplus sebesar US$4,37 miliar. Dengan capaian kali ini, Indonesia telah mengalami surplus neraca dagang selama 17 bulan sejak pertengahan 2020.
"Neraca pedagangan Indonesia selama 17 bulan beruntun membukukan surplus," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021).
Baca Juga: BPS Catat Nilai Impor per September 2021 Turun 2,67%
Menurut Margo, negara dengan andil terbesar terhadap surplus Indonesia masih didominasi oleh negara yang sama seperti bulan sebelumnya, yaitu Amerika Serikat dengan catatan surplus sebesar US$1,57 miliar, India US$718 juta, dan Filipina US$713 juta.
Di sisi lain, sejumlah negara menyumbangkan defisit perdagangan yang besar bagi Indonesia. Sumbangan tertinggi diberikan oleh Australia dengan nilai sebesar US$529,7 juta. Kemudian disusul oleh Thailand dengan nilai US$356,8 juta.
Posisi ketiga kali ini diduduki oleh Ukraina dengan defisit sebesar US$247,2 juta. Dalam hal ini, Ukraina menggantikan posisi China yang sempat menjadi penyumbang defisit ketiga terbesar bagi Indonesia pada Agustus lalu.
Kendati demikian, secara garis besar neraca perdagangan RI terakhir kali mengalami defisit pada April 2020 dengan nilai US$380 juta. Kemudian, neraca dagang tak pernah lagi mencatatkan defisit sejak Mei 2020 hingga sekarang.
Kemudian, capaian surplus neraca dagang Indonesia secara kumulatif sejak Januari hingga September 2021 tercatat sebesar US$25,7 miliar. "Surplus ini sangat tinggi kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada periode yang sama di 2020, surplus kita yang tercatat sebesar US$13,35 miliar. Bahkan di 2019 kita sempat mengalami defisit," tandas Margo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum