Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting! Kapan Diabetes Seseorang Bisa Dikatakan Tidak Terkontrol?

Penting! Kapan Diabetes Seseorang Bisa Dikatakan Tidak Terkontrol? Kredit Foto: Pexels/PhotoMIX Company
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat seseorang telah didiagnosis menderita diabetes atau prediabetes (satu level di bawah diabetes), maka penting untuk waspada dengan menjaga kadar gula darah dalam tubuh.

Menjaga asupan makanan dan melakukan aktivitas fisik adalah di antara usaha yang bisa dilakukan agar diabetes dapat terkontrol dan tidak semakin parah.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kapan diabetes pada seseorang bisa dikatakan sudah tidak terkontrol lagi? Apakah hanya menunggu saat seseorang mendapat komplikasi lanjutan?

Baca Juga: Apakah Konsumsi Sagu Aman Bagi Penderita Diabetes? Ternyata Oh Ternyata…

Tentu tidak, ada beberapa indikasi yang bisa mengindikasikan bahwa diabetes seseorang dikatakan tidak terkontrol dan dalam keadaan bahaya.

Melansir laman kesehatan Verywell Health, diabetes yang tidak terkontrol adalah ketika kadar gula darah Anda secara konsisten di atas 180 ml/dl atau lebih tinggi.

Ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti ketoasidosis diabetik (DKA), serangan jantung, atau stroke. Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan organ vital.

Pada diabetes, insulin tidak membawa glukosa ke dalam sel. Ketika gula darah menumpuk, itu menjadi racun bagi organ vital Anda, secara bertahap merusaknya tanpa sepengetahuan Anda. Faktanya, diperkirakan setengah dari penderita diabetes tidak menyadari penyakit mereka dan dengan demikian lebih rentan mengalami komplikasi diabetes.

Baca Juga: Cara Mengolah Buah Jamblang untuk Penderita Diabetes

Dua Kategori Komplikasi Akibat Diabetes yang Sudah Tak Terkontrol

Komplikasi kronis diabetes secara luas dibagi menjadi dua kategori:

Mikrovaskular: Komplikasi ini termasuk neuropati, nefropati, dan retinopati, yang dapat menyebabkan gejala mati rasa dan kesemutan di tangan, sering buang air kecil, dan penglihatan kabur.

Makrovaskular: Komplikasi ini terdiri dari penyakit kardiovaskular, stroke, dan penyakit arteri perifer (PAD).

Dampak diabetes tidak berhenti di situ saja. Komplikasi lain yang berada di luar dua kategori yang disebutkan di atas termasuk penyakit gigi, berkurangnya resistensi terhadap infeksi, dan komplikasi kehamilan dan kelahiran pada wanita dengan diabetes gestasional.

Baca Juga: Waduh! Apakah Boleh Penderita Diabetes Mengonsumsi Suplemen? Ternyata…

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: