Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu React Native?

Apa Itu React Native? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama beberapa tahun ini, React Native telah menjadi topik yang hangat di dunia mobile development. Hal ini mengejutkan dunia teknologi dengan menawarkan cara untuk mengembangkan aplikasi seluler untuk iOS dan Android secara bersamaan.

React Native telah berhasil diadopsi oleh ratusan bisnis di seluruh dunia, termasuk Uber, Microsoft, dan Facebook, dan digunakan di berbagai industri.

Baca Juga: Sertifikasi ISPO Diharapkan Dapat jadi Payung bagi Petani Sawit Skala Kecil Indonesia

Namun sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan React Native, sangat penting bagi Anda untuk memahami cara kerjanya, dan memutuskan apakah itu paling cocok untuk proyek Anda atau tidak.

Apa keuntungan utamanya? dan apa yang perlu diketahui oleh Anda sebelum mereka mulai menggunakan React Native?

Apa itu React Native?

React Native (juga dikenal sebagai RN) adalah aplikasi framework mobile berbasis JavaScript yang memungkinkan Anda untuk membangun aplikasi seluler yang dirender secara otentik untuk iOS dan Android. Framework ini memungkinkan Anda membuat aplikasi untuk berbagai platform dengan menggunakan basis kode yang sama.

React Native pertama kali dirilis oleh Facebook sebagai proyek open-source pada tahun 2015. Hanya dalam beberapa tahun, alat ini menjadi salah satu solusi teratas yang digunakan untuk mobile development. Pengembangan React Native digunakan untuk mendukung beberapa aplikasi seluler terkemuka di dunia, termasuk Instagram, Facebook, dan Skype.

Ada beberapa alasan di balik kesuksesan global React Native.

Pertama, dengan menggunakan React Native, perusahaan dapat membuat hanya satu  kode dan menggunakannya untuk menjalankan aplikasi iOS dan Android mereka. Ini berarti menghasilkan penghematan waktu dan sumber daya yang besar.

Kedua, React Native dibangun berdasarkan React – sebuah library JavaScript, yang sudah sangat populer ketika framework mobile dirilis. 

Ketiga, framework tersebut memberdayakan pengembang frontend, yang sebelumnya hanya dapat bekerja dengan teknologi berbasis web, untuk membuat aplikasi yang kuat dan siap produksi untuk platform seluler.

Menariknya, seperti banyak penemuan revolusioner, React Native dikembangkan sebagai tanggapan terhadap kesalahan teknologi yang besar.

Bagaimana Cara Kerja React Native?

Sekarang setelah kita membahas apa itu React Native, mari kita lihat mekanisme React Native, dan perbedaannya dari apa yang telah kita lihat sebelumnya.

Jangan khawatir jika Anda bukan orang teknis – kami akan menjelaskan hal ini secara awam.

Seperti disebutkan sebelumnya, React Native ditulis dengan campuran JavaScript dan JXL, kode markup khusus yang mirip dengan XML. Kerangka kerja ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kedua ranah – utas berbasis JavaScript dan utas aplikasi asli yang ada.

Bagaimana cara kerja alat ini? React Native menggunakan apa yang disebut "bridge". Meskipun utas JavaScript dan Native ditulis dalam bahasa yang berbeda, fitur bridge inilah yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah.

Ini berarti – jika Anda sudah memiliki aplikasi iOS atau Android asli – Anda masih dapat menggunakan komponennya atau beralih ke pengembangan React Native.

Apa yang Membuat React Native Unik?

Perbedaan antara React Native dan solusi pengembangan cross-platform lainnya (misalnya, Cordova dan PhoneGap) adalah bahwa React Native tidak merender WebViews dalam kodenya. React Native berjalan pada tampilan dan komponen asli yang sebenarnya. Ini adalah salah satu alasan kesuksesan spektakuler React Native.

Apakah React Native Layak Digunakan?

React Native, sebagaimana teknologi lainnya memiliki kelebihannya tersendiri. Sebelum Anda memutuskan apakah React Native cocok untuk proyek Anda, lihat penjelasan di bawah ini.

Kelebihan dari React Native:

1. Hemat waktu

Keuntungan utama dari sistem ini adalah dapat menghemat waktu. Awalnya, ini membantu pengembang untuk menghindar dari kompilasi ulang dengan setiap perubahan, karena aplikasi segera dimuat ulang di tengah tahap peningkatan. Seorang desainer Android dapat memahami siksaan itu.

2. Lebih mudah digunakan

Framework ini sangat membantu pembuatan basis kode tunggal yang dapat digabungkan untuk iOS dan Android. Ini memungkinkan pengembang untuk mengeluarkan lebih sedikit tenaga dalam melakukan pekerjaannya.

3. Pengalaman Pengguna

Framework ini dapat menghasilkan aplikasi dengan kaliber tinggi, eksekusi yang baik, serta pengalaman pengguna yang efisien.

4. Satu ekosistem

Selain itu, seorang pengembang JavaScript yang siap secara menyeluruh dapat mengembangkan aplikasi serbaguna yang memanfaatkan framework ini tanpa menyelami ekosistem dan bahasa spesifik dari setiap OS.

5. User interface yang baik

User interfacenya sangat responsif dan terasa cair karena koneksi JavaScript asinkron dengan kondisi lokal.

6. Cepat

Ini menyiratkan bahwa aplikasi akan memiliki waktu pemuatan yang lebih cepat dan nuansa yang lebih halus daripada yang dibangun menggunakan model hybrid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: