Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mustahil Covid-19 Bakal Hilang Begitu Saja, Hidup Umat Manusia Diramalkan Akan...

Mustahil Covid-19 Bakal Hilang Begitu Saja, Hidup Umat Manusia Diramalkan Akan... Ilustrasi. | Kredit Foto: Unsplash/Zhang Kenny

Berubah dari pandemi menjadi endemi

Dengan pelonggaran aturan pembatasan, Australia memasuki masa transisi untuk "hidup bersama COVID".

Jumlah kasus COVID diperkirakan akan meningkat setelah aturan dilonggarkan, seperti yang sudah terjadi di negara lain, seperti Singapura dan Inggris.

Baca Juga: Kemenkes Masih Menggodog Skema BPJS Bagi Pasien Long Covid-19

Bukti menunjukkan virus corona akan dengan mudah dan cepat menyebar bagi mereka yang belum divaksinasi. 

Tapi bagi yang sudah divaksinasi, mereka pun masih bisa tertular karena perlindungan vaksin akan memudar.

"Kita mungkin tidak harus terlalu memikirkan mengenai jumlah kasus lagi," kata Profesor Eddie.

Menurut Dr Ian, mereka yang masih berisiko adalah warga lanjut usia dan yang memiliki gangguan kekebalan tubuh atau 'immunocompromised'.

"Kita masih akan melihat kelompok warga yang akan mengalami gejala serius karena mereka tidak bisa divaksinasi atau sistem kekebalan tubuh mereka tidak bisa bekerja dengan baik.

"Apa yang terjadi dengan long COVID adalah masalah lain. Apakah vaksin melindungi semua ini. Saya masih belum bisa memberikan penjelasan sepenuhnya. Saya kira tidak seorang pun tahu saat ini."

Untuk melindungi dari kemungkinan munculnya penyakit serius dan agar sistem layanan kesehatan tidak kewalahan, peneliti masalah virus dan penyakit menular di Griffith University, Lara Herrero mengatakan pelonggaran pembatasan sebaiknya dilakukan secara bertahap.

"Mereka yang tidak memiliki kekebalan bisa terkena virus dan karenanya kita harus membuka diri secara bertahap," katanya.

Kebijakan sekarang yang beralih dari target "Nol kasus COVID" adalah berusaha menekann angka kematian serendah mungkin.

Menurunnya tingkat perlindungan dari vaksin

Berapa lama tepatnya waktu dibutuhkan hingga COVID-19 menjadi endemi sulit dipastikan.

Ini semua akan berbeda antar negara, tergantung pada tingkat vaksinasi, tingkat kekebalan dalam masyarakat setempat dan jumlah virus yang beredar.

Professor Eddie mengatakan para pakar saat ini sedang memperhatikan data dari negara seperti Denmark, yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi dan melonggarkan semua pembatasan sejak 10 September.

"Denmark sudah memutuskan 'kita sekarang hidup bersama dengan COVID, ini merupakan bagian dari kehidupan kita," katanya.

"Namun kita harus melihat apakah mereka akan mengatakan hal yang sama enam bulan mendatang."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: