PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menorehkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Laba bersih BCA tercatat meningkat 15,8% (yoy) menjadi Rp23,2 triliun per September 2021. Efisiensi biaya operasional dan biaya provisi kredit yang lebih rendah menjadi penopang capaian laba bersih BCA dalam sembilan bulan pertama tahun 2021.
Sepanjang kuartal ketiga tahun 2021, BCA membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3,3% menjadi Rp42,2 triliun. Pada periode yang sama, pendapatan selain bunga BCA mengalami kenaikan sebesar 2,4% menjadi Rp15,5 triliun. Pendapatan fee dan komisi juga ikut mengalami kenaikan sebesar 11,2% menjadi Rp10,7 triliun pada kuartal III 2021. Baca Juga: Bisnis Jamu Hidayat Bersaudara Cespleng: Sido Muncul Cuan Kotos-Kotos!
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa pendanaan current account saving account (CASA) terbilang solid, yakni dengan kenaikan 21% menjadi Rp721,8 triliun. BCA mencatatkan deposito sebesar Rp201,9 triliun pada Q321 atau tumbuh 9,7% dari tahun sebelumnya. Dengan begitu, total dana pihak ketiga yang dicatatkan BCA meningkat 18,3% menjadi Rp923,7 triliun dengan total aset yang meningkat 16,5% menjadi Rp1.169,3 triliun. Baca Juga: Ikut Jejak King BCA, Surya Citra Media Dapat Lampu Hijau Stock Split Saham 1:5
"Pendanaan CASA yang solid ditopang kinerja BCA dalam mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi, terutama dalam memperkuat ekspansi ekonomi digital dan basis nasabah," pungkas Jahja pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Ia menyebutkan, CASA setara dengan 78,1% dari total dana pihak ketiga BCA. Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2021, BCA memproses 45,7 juta transaksi per hari atau naik 39,2% dari periode yang sama pada tahun lalu. BCA membukukan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 2,4% per September 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih