Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JPMorgan: Inflasi Adalah Penyebab Utama yang Membuat Harga Bitcoin Melambung

JPMorgan: Inflasi Adalah Penyebab Utama yang Membuat Harga Bitcoin Melambung Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin (BTC) menembus level harga tertinggi sepanjang masa setelah peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Strategi Bitcoin ProShares, BITO, pada hari Selasa, tetapi ahli strategi JPMorgan Chase percaya pendorong utama di balik lonjakan harga adalah kekhawatiran investor atas inflasi .

Peluncuran BITO, yang melihat volume alami hari pertama tertinggi untuk ETF, dianggap tidak mungkin memicu fase baru dari modal yang secara signifikan lebih segar memasuki Bitcoin, kata ahli strategi JPMorgan dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Pemerintah Terus Upayakan Masyarakat Produktif yang Aman Dari COVID-19

Sebaliknya, JPMorgan percaya bahwa karena emas gagal menanggapi kekhawatiran atas meningkatnya tekanan biaya dalam beberapa minggu terakhir, peran baru Bitcoin sebagai lindung nilai yang lebih baik terhadap inflasi di mata investor adalah alasan utama kenaikan harga saat ini. Tim menyoroti bahwa peralihan dari ETF emas ke dana Bitcoin telah mengumpulkan kecepatan sejak September dan mendukung prospek bullish untuk Bitcoin hingga akhir tahun.

Ahli strategi JPMorgan mencontohkan berkurangnya minat setelah minggu pertama setelah peluncuran Purpose Bitcoin ETF (BTCC) di Kanada, mengklaim bahwa hype awal seputar BITO juga bisa memudar setelah seminggu.

Sebagai ETF Bitcoin Futures-linked pertama di Amerika Serikat, ETF Strategi Bitcoin ProShares mulai diperdagangkan di New York Stock Exchange pada hari Selasa dengan harga pembukaan 40 dolar per saham. Ini memungkinkan investor untuk memiliki eksposur langsung ke cryptocurrency berjangka di pasar yang diatur.

Komentar JPMorgan menggemakan orang lain dalam keuangan tradisional. Investor miliarder Carl Icahn memuji Bitcoin sebagai lindung nilai yang hebat terhadap inflasi karena krisis pasar berikutnya sudah di depan mata.

Bill Winters, CEO bank Inggris Standard Chartered, baru-baru ini mencatat berlalunya periode inflasi rendah yang panjang. “Sangat masuk akal bagi orang untuk menginginkan alternatif mata uang fiat,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: