Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Pemakaman di Singapura Persiapkan Lebih Banyak Kematian, Solusinya Begini

Jasa Pemakaman di Singapura Persiapkan Lebih Banyak Kematian, Solusinya Begini Kredit Foto: Straits Times/Lim Yaohui
Warta Ekonomi, Singapura -

Penyelenggara di Singapura sedang bersiap untuk mengadakan lebih banyak layanan untuk kematian COVID-19, dan beberapa layanan pemakaman mengatakan bagaimana kerabat mengingat mereka yang meninggal telah berubah selama pandemi.

Pada Rabu (20/10/2021), Singapura mencatat 18 kematian akibat komplikasi dari COVID-19, jumlah harian tertinggi sejak pandemi dimulai. Jumlah kematian akibat virus corona sekarang mencapai 264.

Baca Juga: Singapura Lagi-lagi Tangkap Puluhan Orang Pelanggar 'PPKM' di Tempat Makan

Manajer umum Singapore Casket Calvin Tang mengatakan kepada Channel News Asia bahwa mereka telah menangani sekitar 20 pemakaman COVID-19 pada bulan Oktober, dua kali lipat dari jumlah keseluruhan bulan lalu.

Tang mengatakan bahwa dia mencoba untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki tenaga kerja yang cukup untuk menangani peningkatan jumlah layanan dan dia harus menarik pekerja pada hari libur mereka.

"Kami juga menangani pemakaman lainnya, bukan hanya untuk COVID-19, dan semua keluarga perlu dirawat dengan baik," katanya, dikutip laman Channel News Asia, Jumat (22/10/2021). 

"Dengan jumlah kasus yang semakin banyak ... kita harus merencanakan dengan sangat hati-hati."

Ang Ziqian, direktur pelaksana Direktur Pemakaman Ang Chin Moh, mengatakan telah menimbun "berbulan-bulan" persediaan termasuk alat pelindung diri, belajar dari epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) tahun 2003.

Bahkan sebelum Singapura mencatat kematian pertamanya akibat COVID-19 tahun lalu, perusahaan tersebut mengatakan kepada karyawan bahwa mereka harus "melangkah" untuk menangani kematian, kata Ang.

Jeffrey Lee dari Simplicity Casket, anak perusahaan Singapore Casket, mengatakan perusahaan mulai menerima lebih banyak pertanyaan sejak akhir September, termasuk beberapa permintaan khusus.

Misalnya, beberapa keluarga mengizinkan pengurus pemakaman untuk menangani pemakaman – mulai dari pengambilan jenazah hingga kremasi – tanpa kehadiran mereka karena alasan kesehatan dan keselamatan, katanya.

Tenaga kerja juga ketat karena perusahaan menghindari menugaskan karyawan untuk tugas kedua setelah menyelesaikan pemakaman COVID-19.

"Mereka akan kembali ke kantor untuk mandi dan mencuci rambut sebelum berangkat ke tugas selanjutnya. Jadi kita butuh tenaga ekstra," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: