Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WBAW Indonesia Jadi Momentum Majukan Startup dan Ekonomi Sirkular

WBAW Indonesia Jadi Momentum Majukan Startup dan Ekonomi Sirkular Kredit Foto: Twitter/Erick Thohir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gelaran webinar World Business Angel Investors Week (WBAW) 2021 dengan tema besar Business Diplomacy for International Entrepreneurship pada Kamis (21/10), pukul 12.00-17.00 WIB, diharapkan menjadi momentum untuk memajukan startup dan UMKM di Tanah Air di tengah pandemi Covid-19 serta membangun ekonomi sirkular, atau berkelanjutan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, forum WBAW Indonesia 2021 bisa menjadi menjadi ajang bagi usaha rintisan berbasis teknologi (startup) untuk berbenah diri, mendapatkan suntikan dana dari investor malaikat (angel investor), hingga naik kelas, dan berkembang bisnisnya. Tujuan akhirnya menghasilkan lebih banyak pekerjaan dan keadilan sosial.

Baca Juga: Begini Integrasi Digital Pajak Ala Kereta Api Indonesia

"Ini menjadi waktu berkomitmen dan berkolaborasi secara global untuk memberdayakan pembangunan ekonomi dunia dengan menciptakan instrumen keuangan yang inovatif untuk inovator, startup, dan UMKM," ujar Erick Thohir, sebagai keynote speaker WBAW 2021, yang dibacakan oleh Muliandy Nasution, chairman dari World Business Angels Investment Forum (WBAF) Indonesia, dikutip Jumat (22/10).

Sementara itu, lanjut dia, tema Business Diplomacy for International Entrepreneurship diharapkan bisa meningkatkan sinergi antara pengusaha lokal, angel investors, dan pemerintah, untuk berkolaborasi lebih banyak dalam menciptakan pengusaha berkelas internasional dan berkontribusi pada ekonomi global.

Ada tiga topik utama yang dibahas dalam acara tersebut dengan menginterpretasikan maksud, tujuan, dan misi G20, G20 Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI), dan WBAF, yakni Inovasi Keuangan untuk Meningkatkan Ekonomi Indonesia, Meningkatkan Keberlanjutan Bisnis melalui Ekonomi Sirkular, dan Inklusi Keuangan Digital untuk Mengurangi Ketimpangan. Semua topik mempromosikan tujuan Kepresidenan G20 2021, pada People, Planet, and Prosperity (3P).

"Saya dengan rendah hati menyambut Anda bergabung dalam WBAW 2021 di Indonesia untuk mendukung tujuan 3P yang fokus pada inklusi keuangan digital bagi semua orang, meningkatkan keberlanjutan dengan ekonomi sirkular untuk mendukung planet kita dan inovasi dalam kewirausahaan, serta mendukung UKM dan startup untuk meningkatkan kesejahteraan," imbuhnya.

Dia pun yakin bahwa gelaran WBAW 2021 akan menjadi ajang bagi angel investors dan wirausahawan Indonesia untuk diakui secara global, serta memperluas jaringan internasional dan bantuan dari pemangku kepentingan lintas sektor.

Dia menyampaikan, banyak sektor sosial-ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, tak terkecuali BUMN. Sejak tahun 2020 di masa pandemi Covid-19, Indonesia pun menjalankan kebijakan dan peran untuk turut serta mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), usaha ultra mikro (UMi), dan startup.

"Kami fokus pada tiga hal utama, yakni memastikan bahwa pendanaan untuk UMKM dan startup terus berlanjut, pendampingan, dan akses pasar terbuka. Acara ini diperlukan untuk mempererat kerja sama dan solidaritas antarnegara dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama di tengah pandemi," ujarnya.

Momentum Tepat

Menteri BUMN pun menilai bahwa momentum webinar tersebut tepat waktu mengingat KTT G20 akan digelar di Roma, Italia, akhir Oktober ini. KTT G20 menjadi momen kritikal bagi Indonesia untuk berkomitmen terhadap kerja sama ekonomi internasional sebagai sarana untuk memajukan, tidak hanya komunitas internasional, tetapi juga bangsa dan komunitas lokal.

"Para pemimpin bisnis dan pemerintah adalah kunci untuk mewujudkan prioritas utama KTT yang akan digelar di Roma, Italia, yakni People, Planet, and Prosperity. Saya percaya prioritas ini selaras dengan banyak strategi bisnis Indonesia," tuturnya.

Karena itu, lanjut dia, pertama, Indonesia fokus pada pembiayaan mikro dan inklusi keuangan digital untuk mengurangi ketimpangan bagi semua lapisan masyarakat. Kedua, mengembangkan ekonomi sirkular Indonesia bertujuan untuk mendukung planet bumi. Ketiga, Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan.

Banyak dari upaya tersebut masuk dalam agenda transformasi BUMN, di antaranya saat ini diperkenalkan upaya untuk mencapai ekonomi keberlanjutan. Beberapa contoh di antaranya, upaya netralitas karbon PLN pada 2050 dan pemerintah berupaya untuk mencapai eco lifestyle yang memaksa perubahan pola pikir agar mengeksplorasi model bisnis baru, seperti ekosistem kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: