Turki dan Barat Turun dari Jurang Krisis Diplomatik Terbesar
Departemen Luar Negeri AS kemudian mengatakan pernyataan Senin di Twitter berarti “untuk menggarisbawahi bahwa pernyataan yang kami keluarkan pada 18 Oktober konsisten dengan Pasal 41”, menambahkan itu akan melanjutkan dialog dengan Turki.
"Kami teguh dalam komitmen kami untuk mempromosikan supremasi hukum, untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia secara global," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
“Pemerintahan Biden mencari kerja sama dengan Turki dalam prioritas bersama, dan seperti sekutu NATO lainnya, kami akan terus terlibat dalam dialog untuk mengatasi ketidaksepakatan apa pun.”
Sebuah sumber diplomatik mengatakan pembicaraan tentang rencana untuk mengurangi ketegangan dipimpin oleh misi AS dan pejabat Turki, termasuk penasihat presiden dan juru bicara Ibrahim Kalin dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Para utusan tersebut bertujuan untuk menyoroti prinsip-prinsip Konvensi Wina sambil mencari panduan dari pejabat Turki tentang langkah apa yang mungkin "cocok" untuk Erdogan, kata sumber itu, menambahkan mereka dengan hati-hati berharap bahwa pernyataan Twitter akan membantu meredakan ketegangan bahkan jika pemerintah Turki tidak memberikan jaminan. .
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: