Anggota Parlemen Amerika Prihatin atas Laporan Potensi Pembelian F-16 Turki
Anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Demokrat dan Republik mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk tidak menjual jet tempur F-16 ke Turki dan mengatakan mereka yakin Kongres akan memblokir ekspor semacam itu.
Dalam sebuah surat kepada Biden dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, 11 anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengutip "rasa keprihatinan yang mendalam" tentang laporan baru-baru ini bahwa Turki dapat membeli 40 F-16 Lockheed Martin (LMT.N) baru dan 80 F -16 kit modernisasi.
Surat itu tertanggal 25 Oktober dan ditinjau oleh Reuters pada Selasa (26/10/2021).
“Menyusul pengumuman Presiden (Tayyip) Erdogan pada September bahwa Turki akan membeli tahap tambahan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, kami tidak dapat mengkompromikan keamanan nasional kami dengan mengirimkan pesawat buatan AS ke sekutu perjanjian yang terus berperilaku seperti musuh," tulis anggota parlemen.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan departemen itu tidak mengomentari korespondensi dengan Kongres.
Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Turki telah mengajukan permintaan ke Amerika Serikat untuk membeli 40 jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin dan hampir 80 kit modernisasi untuk pesawat tempur yang ada.
Ankara juga sebelumnya telah memesan lebih dari 100 Lockheed Martin F-35, tetapi Amerika Serikat menghapus Turki dari program tersebut pada 2019 setelah mengakuisisi S-400 Rusia.
Surat itu dipimpin oleh Perwakilan Republik Nicole Malliotakis dan Perwakilan Demokrat Carolyn Maloney.
"Meskipun kami yakin bahwa Kongres akan berdiri bersama untuk memblokir ekspor semacam itu jika rencana ini berkembang, Amerika Serikat tidak mampu untuk mentransfer peralatan militer canggih apa pun kepada pemerintah Turki saat ini," kata surat itu.
Kemitraan antara sekutu NATO telah mengalami gejolak dalam lima tahun terakhir atas ketidaksepakatan di Suriah, hubungan lebih dekat Ankara dengan Moskow, ambisi angkatan lautnya di Mediterania, tuduhan AS terhadap bank milik negara Turki dan erosi hak dan kebebasan di Turki. .
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: