Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China dengan Tegas Menentang Kontak Militer antara Amerika dan Taiwan, Sebelum Terlambat...

China dengan Tegas Menentang Kontak Militer antara Amerika dan Taiwan, Sebelum Terlambat... Kredit Foto: IStock/ytwong
Warta Ekonomi, Beijing -

Beijing mengatakan pada Kamis (28/10/2021) bahwa pihaknya menentang hubungan militer antara Washington dan Taiwan, setelah Presiden Tsai Ing-wen mengkonfirmasi sejumlah kecil tentara AS hadir di pulau itu.

China yang otoriter menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan kekerasan jika diperlukan, dan telah meningkatkan gempuran pedangnya dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Jenderal Amerika Bilang China Sukses Selesaikan Ratusan Uji Coba Rudal Hipersonik

Pada hari Kamis, Tsai mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa ada sejumlah kecil pasukan AS di Taiwan untuk membantu pelatihan, menambahkan dia memiliki "keyakinan" bahwa militer Amerika akan mempertahankan pulau itu jika terjadi serangan China.

Komentar tersebut memicu kemarahan dari Beijing.

"Kami dengan tegas menentang segala bentuk pertukaran resmi dan kontak militer antara Amerika Serikat dan Taiwan, menentang campur tangan AS dalam urusan dalam negeri China, dan upaya untuk memprovokasi dan menimbulkan masalah," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin.

Komentar Tsai adalah pertama kalinya seorang pemimpin Taiwan secara terbuka membuat pengakuan seperti itu sejak garnisun AS terakhir pergi pada 1979 ketika Washington mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing.

"Prinsip satu China adalah fondasi politik hubungan China-AS," tambah Wang.

"AS seharusnya tidak meremehkan tekad kuat rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial."

Beijing telah memutuskan hubungan formal dan meningkatkan tekanan diplomatik, ekonomi dan militer di Taiwan karena Tsai tidak menganggap pulau itu sebagai bagian dari "satu China".

Sementara Amerika Serikat mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing, ia menentang setiap perubahan paksa terhadap status Taiwan dan membantu mempertahankan kemampuan pertahanan Taiwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: