Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paus Fransiskus Desak COP26 Dengarkan Bumi untuk Bantu Si Miskin, Apa Maksudnya?

Paus Fransiskus Desak COP26 Dengarkan Bumi untuk Bantu Si Miskin, Apa Maksudnya? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Vatican City -

Paus Fransiskus pada Minggu mendesak para pemimpin dunia yang menghadiri KTT perubahan iklim COP26 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendengar "jeritan bumi dan tangisan orang miskin".

Fransiskus, yang menjadikan perlindungan lingkungan sebagai fokus misi sucinya, mengatakan pada khotbah pemberkatannya di Lapangan Santo Petrus bahwa dia berharap pertemuan di Glasgow akan memberikan "tanggapan yang efisien dan menawarkan harapan nyata bagi generasi mendatang".

Baca Juga: Mengenal Conference of the Parties atau COP26, Mengapa Begitu Penting?

Pernyataan itu adalah yang kedua dalam tiga hari paus mengimbau para peserta untuk bertindak dan bukan sekadar kata-kata dari KTT iklim, yang dimulai pada Minggu.

Pada Jumat dia mengatakan kepada radio BBC bahwa pertemuan itu berlangsung pada saat yang genting karena pandemi COVID-19, krisis lingkungan, dan masalah pasokan makanan bersama-sama menimbulkan "badai sempurna" yang berisiko menyengsarakan masyarakat.

Dia menggarisbawahi keprihatinan tersebut pada Minggu dengan mendesak orang banyak untuk mengunjungi sebuah pameran di Lapangan Santo Petrus ihwal ensiklik (surat edaran kepausan) 2015 "Laudato Si" (Terpujilah) yang bertemakan lingkungan.

Pameran itu memajang karya seorang fotografer dari Bangladesh, negara yang disebut para ilmuwan akan menjadi salah satu yang paling terpengaruh oleh kenaikan permukaan laut.

Paus berusia 84 tahun itu mengatakan beberapa kali bahwa dia berharap menghadiri COP26, tapi Vatikan mengumumkan pada 8 Oktober bahwa delegasinya akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Kardinal Pietro Parolin. Vatikan tidak memberi penjelasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: