Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Terhindar Stroke di Usia Muda

Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Terhindar Stroke di Usia Muda Kredit Foto: Unsplash/Alina Grubnyak
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satu dari empat orang berisiko stroke selama hidup mereka dan tak mengenal usia, termasuk pada generasi muda. Menurut WHO, ini adalah penyebab kematian kedua dan penyebab kecacatan ketiga.

Ketika suplai darah ke bagian tertentu dari otak terganggu atau berkurang, terjadilah stroke. Ini mencegah jaringan otak dari menerima nutrisi penting dan oksigen menyebabkan sel-sel mati. Penting untuk bertindak cepat ketika seseorang mengalami stroke karena setiap detiknya sangat penting.

Baca Juga: Wah... Olahraga Bisa Bantu Mengurangi Risiko Gangguan Kecemasan

Serangan stroke kerap kali dianggap hanya mengintai usia lanjut. Kini, stroke pun mengintai usia muda lantaran gaya hidup yang dijalani. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena stroke antara lain kelebihan berat badan atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik, minum berlebihan, penggunaan obat-obatan, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau diabetes.

"Juga kondisi gangguan tidur obstruktif henti napas, penyakit kardiovaskular seperti irama jantung yang tidak normal, jantung. kegagalan dan riwayat keluarga stroke. Faktor lain seperti usia, ras, jenis kelamin, dan hormon juga terkadang menjadi penyebab stroke," ujar Konsultan Senior Ahli Jantung Intervensi, AMRI, Kolkata, Dr P K Hazra, dikutip dari laman Hindistan Times, Selasa, 2 November 2021.

Pilihan dan kebiasaan gaya hidup kita dapat memengaruhi risiko stroke. Sementara kebiasaan sehat dapat mengurangi risiko secara signifikan, kebiasaan yang tidak sehat dapat membuat kita lebih rentan.

Baca Juga: Alat Kelamin Sering Gatal? Duh… Ngeri Banget! Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Kok Bisa?

Berikut adalah kebiasaan gaya hidup sehari-hari yang dapat menempatkan Anda pada risiko stroke.

1. Konsumsi garam berlebihan

Orang yang mengonsumsi diet tinggi garam atau diet kaya lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol berisiko tinggi terkena stroke dan penyakit jantung. Kandungan ini cenderung banyak pada makanan kemasan dan kalengan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: