Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pidato Jokowi di KTT COP26 Dikritik Banyak Pihak Dalam Negeri: Presiden Masih Terjebak

Pidato Jokowi di KTT COP26 Dikritik Banyak Pihak Dalam Negeri: Presiden Masih Terjebak Kredit Foto: Antara/Biro Pers dan Media Kepresidenan/Lukas

Manajer Kampanye Keadilan Iklim WALHI, Yuyun Harmono, dalam instagram @walhi.nasional menyebutkan bahwa Jokowi tidak punya stand yang kuat dia tidak memiliki realitas iklim itu benar terjadi di Indonesia. 

"Kita tidak mendapatkan sesuatu yang baru di pidato Jokowi kali ini, dan sekali lagi ini hanya tentang jualan hutan. Dalam konteks transisi menuju energi terbarukan, tidak dijelaskan kapan Indonesia meninggalkan energi kotor dan memensiunkan PLTUnya. Disebut soal ekosistem mobil listrik, ini harus hati-hati karena Sulawesi, Papua atau wilayah lainnya akan menjadi ladang penghancuran lingkungan baru dari tambang nikel," tutur Yuyun. 

Baca Juga: Di Muka PM Shtayyeh, Jokowi Tegas Komitmen Indonesia Terus Dukung Palestina Jadi Negara Merdeka

Perdagangan karbon

Terkait perdagangan karbon, Iqbal menilai itu hanya mekanisme tipu-tipu hijau belaka. 

"Karena mekanisme pasar memberikan ruang bagi korporat pembuat karbon untuk terus melakukannya. Perdagangan karbon ini dikuasai konsensi tertentu, maka masyarakat Adat dan komunitas masyarakat lain yang hidupnya bergantung pada hutan akan terancam direlokasi, digusur dan tercerabut dari akarnya," kata dia. 

Sementara Yuyun mengatakan bahwa Jokowi hanya menganggap bahwa Indonesia memiliki hutan yang banyak dan kita jual untuk dagang karbon, dan mendorong negara-negara dan korporasi untuk berkontribusi.

"Namun Jokowi tidak melihat ada korban dari perubahan iklim dan hak mereka yang harus diakui," ujarnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: