Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SWF Diharapkan Dapat Dukung Divestasi Sektor Infrastruktur

SWF Diharapkan Dapat Dukung Divestasi Sektor Infrastruktur Kredit Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang didirikan pemerintah diharapkan dapat menjadi lembaga yang dipercaya mitra investor global serta dapat mendorong program percepatan investasi infrastruktur di Indonesia. Hal tersebut ditentukan dengan peforma yang positif di bidang investasi saat investasi mulai diberikan. Namun hingga kini, SOP yang ditawarkan belum kunjung siap digunakan.

Ekonom Universitas Indonesia, Toto Pranoto, mengungkapkan bahwa lamanya pembuatan SOP disebabkan SWF merupakan institusi baru yang belum pernah dikerjakan oleh pemerintah dengan kinerja mengelola dana dalam jumlah besar.

Baca Juga: Waskita Karya Beberkan Target Realisasi Proyek Infrastruktur 2021

"Mereka harus punya prinsip kehati-hatian dan yang saya pahami di SC dan pengawas agar berhati-hati sehingga jangan sampai kehilangan momentum. Kalau melihat ekonomi mulai tumbuh, saatnya LPI bisa segera melakukan corporate action sehingga bisa melakukan divestasi di Indonesia terutama di sektor infrastruktur," katanya, Kamis (4/11/2021).

Toto menuturkan, investasi yang dilakukan SWF bukan hanya melibatkan SWF, melainkan nantinya juga perlu mengakomodasi dana internasional sehingga investor yang masuk juga memiliki target return yang harus dipenuhi.

Model tersebut tidak mudah dilakukan oleh SWF. Toto menyarankan perlunya kombinasi proyek strategis yang memerlukan pembiayaan sekaligus memberikan target return yang dikehendaki investor global. "Kalau dikombinasikan akan bagus," katanya.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengungkapkan, sudah sejak lama ia membicarakan SWF. Hingga kini, dia menunggu penyelesaian penyusunan SOP yang diharapkan dapat selesai akhir tahun ini.

"Artinya, ada yang mau masuk, ternyata yang mereka harapkan ada yang profit dan sudah bisa menghasilkan. Mudah-mudahan SOP segera selesai dan kami bisa melakukan transaksi. Kami tidak melepas dengan harga yang di bawah operasional karena perlu mendapatkan harga di atas untuk dapat keuntungan. Saya berharap SWF atau INA untungnya tidak besar," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: