Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekas Intel Ungkap Kekuatan Militer Israel, Iran Bisa Jadi Babak Belur Seketika

Bekas Intel Ungkap Kekuatan Militer Israel, Iran Bisa Jadi Babak Belur Seketika Kredit Foto: Instagram/State of Israel
Warta Ekonomi, Teheran -

Eks kepala Direktorat Intelijen Militer IDF Amos Yadin membeber kekuatan militer Israel yang dikatakan mampu menyerang Iran.

Dia mengatakan itu ketika menyoroti perkembangan negosiasi nuklir antara Iran dan kekuatan barat, dalam sebuah wawancara di radio lokal pada Jumat (5/11/2021).

Baca Juga: Militer Iran dan Amerika Terlihat Rebutan Kapal Tanker, Situasi Panas!

"Amerika sedang mempersiapkan situasi di mana pembicaraan dengan Iran tidak akan berhasil,” ucap Yadlin. 

Dia mengatakan, Israel juga berada dalam situasi di mana jika kesepakatan tak berjalan dengan baik, maka ada beberapa pilihan yang mungkin diambil oleh Perdana Menteri negara itu.

“Israel memiliki kemampuan militer untuk menyerang Iran," kata Yadlin.

Mengenai kemungkinan serangan Israel terhadap Iran, Yadlin mengatakan, Naftali Bennett sebagai perdana menteri harus memutuskan apakah tidak melakukan apa-apa atau melakukan serangan. 

“Serangan adalah langkah terakhir setelah semua strategi lain dilakukan. Saya senang bahwa kita telah memahami bahwa anggaran perlu dialokasikan, dan bahwa rencana militer perlu diperbarui untuk situasi saat ini,” katanya.

Yadlin mengatakan, meski Israel memiliki kemampuan militer untuk menyerang Iran, masalah yang terjadi setelahnya harus menjadi pertimbangan.

“Iran telah mengakui keinginan Amerika di bawah pemerintahan Biden untuk kembali ke kesepakatan,” katanya lagi.

Menurutnya, selama enam putaran pembicaraan, Iran telah menetapkan tuntutan tinggi yang bahkan tidak dapat diterima oleh pemerintahan Demokrat. 

“Pada akhirnya itu menguntungkan mereka dan sekarang menekan. Amerika," mantan kepala Direktorat Intelijen Militer itu.

Dia mengatakan, kesepakatan 2015 akan sangat menguntungkn bagi Iran dan negar itu inting semua sanksi dihapus.

“Masih tidak perlu opsi militer, tetapi harus lebih kredibel, lebih di AS daripada di sini," pungkas Yadlin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: