Jadi yang Pertama, Inggris Izinkan Molnupiravir Jadi Obat Covid-19
Obat ini bekerja dengan cara menarget enzim yang digunakan virus corona untuk memperbanyak diri. Obat ini berfungsi untuk membuat "error" pada kode genetik sehingga kemampuan virus corona untuk menyebar dan menguasai sel-sel manusia menurun.
Baca Juga: Ini Porsi Makan Sehat untuk Penderita Diabetes, Tetap Kenyang!
Aktivitas genetik ini memunculkan sedikit kekhawatiran bagi beberapa ahli. Beberapa ahli independen mempertanyakan potensi molnupiravir untuk menyebabkan mutasi yang mungkin memicu kecacatan lahir atau tumor.
Terkait hal ini, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency Inggris menekankan bahwa kemampuan molnupiravir untuk berinteraksi dengan DNA dan memicu mutasi telah diteliti dengan sangat ketat. Mereka menegaskan bahwa obat ini tak memberikan risiko tersebut pada manusia.
Mereka mengatakan, studi pada tikus menunjukkan bahwa molnupiravir memang dapat memberikan efek berbahaya pada janin. Akan tetapi, tikus-tikus tersebut mendapatkan dosis obat yang lebih besar dibandingkan dosis yang diberikan kepada manusia.
"Dan efek ini tak terlihat pada hewan lain," ujar Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah sudah dalam tahapan final kesepakatan pengadaan molnupiravir. Ia mengusahakan agar obat buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat itu sudah bisa digunakan di Tanah Air pada akhir tahun 2021.
"Kami sudah sampai di tahap finalisasi kesepakatan agar Indonesia bisa mengadakan tablet molnupiravir, diusahakan di akhir tahun ini," kata Budi dalam konferensi pers daring, akhir Oktober (25/10) lalu.
Molnupiaravir mulanya merupakan obat yang diteliti sebagai terapi flu. Tahun lalu, peneliti dari Emory University mencoba untuk mengujiĀ manfaat lain dari obat tersebut sebagai terapi potensial untuk Covid-19. Mereka melisensikan obat tersebut kepada Ridgeback dan berpartner dengan Merck.
Baca Juga: Olahraga Sangat Baik untuk Masalah Diabetes, Manfaat Kesehatannya Bikin Nagih!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto