Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tunjukkan Aksi Nyata Tangani Iklim, Menteri Luar Negeri Pidato di Atas Laut

Tunjukkan Aksi Nyata Tangani Iklim, Menteri Luar Negeri Pidato di Atas Laut Kredit Foto: Reuters/Phil Noble
Warta Ekonomi, Glasgow -

Banyak negara dengan penyumbang emisi karbon terbesar telah berjanji untuk mengintensifkan pengurangan karbon mereka selama beberapa dekade mendatang. Beberapa negara bermaksud mencapai nol bersih pada emisi karbon pada 2050. 

Namun, para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik menuntut tindakan segera. Negara itu menekankan bahwa kelangsungan hidup negara-negara dataran rendah sedang dipertaruhkan.

Baca Juga: Para Pakar Deklarasikan Carbon Inisiatif Indonesia Demi Kawal Ekonomi Karbon Sirkular Indonesia

Menteri luar negeri Tuvalu Simon Kofe menyampaikan pidato untuk konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) di Glasgow sambil berdiri di air laut hingga setinggi lutut. Aksi itu dilakukannya untuk menunjukkan kondisi negara kepulauan Pasifik itu yang berada di garis depan perubahan iklim.

Foto-foto Kofe berdiri dengan setelan jas dan dasi di podium yang didirikan di laut dengan celana digulung telah dibagikan secara luas di media sosial. Aksi itu dilakukan untuk menarik perhatian pada perjuangan Tuvalu sebagai negara pulau yang terletak di dataran rendah yang menghadapi naiknya permukaan laut.

"Pernyataan itu menyandingkan pengaturan COP26 dengan situasi kehidupan nyata yang dihadapi di Tuvalu karena dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut dan menyoroti tindakan berani yang diambil Tuvalu untuk mengatasi masalah mobilitas manusia yang sangat mendesak di bawah perubahan iklim," ujar Kofe dalam pesan videonya untuk COP26.

Video itu direkam oleh stasiun penyiaran publik TVBC di ujung Fongafale, pulau utama di ibu kota Funafuti. Video itu akan ditampilkan pada pertemuan tingkat tinggi COP26 pada Selasa (9/11) saat para pemimpin regional mendorong tindakan yang lebih agresif untuk membatasi dampak perubahan iklim.

Pendanaan dampak perubahan iklim

Para pemerintah peserta COP26 pada Senin (8/11) akan mendorong kesepakatan tentang cara membantu negara-negara rentan untuk menghadapi pemanasan global. Bantuan itu diharapkan mengompensasi mereka atas kerusakan yang sudah terjadi. Upaya itu akan menjadi ujian apakah negara-negara maju dan berkembang mampu mengakhiri kebuntuan tentang biaya perubahan iklim.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: