Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyebut keseimbangan antara ekonomi Indonesia berbasis SDA dengan pelestarian lingkungan melalui ekonomi hijau berbasis SDM-low carbon di masa depan dapat dicapai dan diatasi dengan 3 cara. Cara pertama adalah dengan mengadopsi teknologi hijau.
Menurut Gus Muhaimin, teknologi hijau memungkinkan Indonesia mengambil langkah-langkah menuju perubahan yang lebih besar untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih hijau dan lestari.
“Kedua, kebijakan fiskal pemerintah. Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) sangat konsen akhir-akhir ini mengenai kebijakan ini. Dan ketiga, dukungan dan peran warga dan masyarakat,” kata Gus Muhaimin saat menghadiri Talkshow bersama Pelaku Usaha di Paviliun Indonesia COP26 UNFCCC Glasgow, Senin, 8 November 2021.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI ini juga mendorong optimalisasi peranan teknologi dan investasi teknologi hijau. Dia berujar teknologi hijau merupakan peluang besar bagi sektor bisnis baik perusahaan swasta dan BUMN Indonesia.
“Teknologi yang saya maksud antara lain efsiensi energi, pemanfaatan hidrogen, transportasi berbasis listrik, pemanfaatan energi surya dan energi angin. Teknologi yang saya maksud juga berarti kita harus mampu produksi alat-alat dan produk yang murah terjangkau agar perluasan energi terbarukan dapat di scalling up. Baik dengan cara alih teknologi maupun bekerjasama dengan universitas dan lainnya,” tutur Gus Muhaimin.
Dia menambahkan, Indonesia sudah waktunya memulai kebijakan dan investasi untuk menggunakan teknologi untuk mengurangi emisi dalam upaya transisi ekonomi menuju energi hijau, ekonomi hijau, ekonomi rendah karbon selama 3- 4 dekade ke depan. Gus Muhaimin tidak menampik peranan krusial pemerintah dalam mewujudkan arah kebijakan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: