Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh Aduh... Makin Ngeri Aja, Studi Menunjukkan Penurunan Drastis Efektivitas Vaksin

Duh Aduh... Makin Ngeri Aja, Studi Menunjukkan Penurunan Drastis Efektivitas Vaksin Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi -

Ketika varian Delta menjadi jenis virus corona yang dominan di seluruh Amerika Serikat, ketiga vaksin Covid-19 yang tersedia untuk orang Amerika kehilangan sebagian kekuatan perlindungannya. Menurut sebuah studi baru, kemanjuran vaksin di antara sekelompok besar veteran turun antara 35 hingga 85 persen.

Pada Maret lalu, para ilmuwan meneliti hampir 800 ribu veteran AS. Mereka menemukan bahwa ketika varian Delta mulai berkembang di seluruh komunitas Amerika, ketiga vaksin itu memiliki kemampuan yang sama untuk mencegah infeksi. 

Baca Juga: Cek Sekarang! Kondisi Penis Berikut Ini Bisa Mengindikasikan Masalah Kesehatan, Penis Bengkok...

Namun selama enam bulan berikutnya, Los Angeles Times melaporkan, dikutip Senin (8/11), kemampuan itu berubah secara dramatis. Pada akhir September, vaksin Covid-19 dua dosis Moderna hanya efektif 58 persen dari yang diukur efektif 89 persen pada Maret.

Efektivitas suntikan yang dibuat oleh vaksin Pfizer dan BioNTech, yang juga menggunakan dua dosis, juga turun dari 87 persen menjadi 45 persen pada periode yang sama. Namun, yang paling mengejutkan, kekuatan perlindungan dari vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson turun dari 86 persen menjadi hanya 13 persen selama enam bulan. Temuan itu dipublikasikan di jurnal Science.

Ketiga vaksin itu memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mencegah kematian akibat Covid-19. Namun, ketika varian Delta mulai menyebabkan lonjakan infeksi dan kematian selama tiga bulan, ternyata efektivitas vaksinasi menunjukkan kesenjangan yang lebar.

Baca Juga: ‘Tubuh Kurus Tidak Akan Kena Diabetes’ Nah Ini Nih, Salah Besar! Tubuh Kurus Dapat…

Veteran yang mendapatkan vaksin Moderna ternyata 76 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena Covid-19 dibandingkan dengan veteran yang tidak divaksinasi pada usia yang sama. Sementara, veteran yang mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech dan mengalami infeksi mutasi ternyata 70 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal daripada rekan-rekan mereka yang tidak divaksinasi.

Untuk veteran di bawah 65 tahun, vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna memberikan perlindungan terbaik terhadap kasus fatal Covid-19, masing-masing sebesar 84 persen dan 82 persen. Ketika veteran diinokulasi dengan vaksin J&J menderita infeksi mutasi, maka mereka 73 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena Covid-19 daripada rekan-rekan mereka yang tidak divaksinasi.

Perwakilan Johnson & Johnson tidak segera menanggapi permintaan untuk membahas temuan studi itu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah merekomendasikan suntikan booster untuk semua orang yang mendapatkan vaksin Johnson & Johnson, setidaknya dua bulan sebelumnya.

Baca Juga: Diklaim Sehat, Ternyata Oh Ternyata Makanan Ini Berisiko Hadirkan Masalah Kesehatan, Diabetes?

Booster juga direkomendasikan enam bulan setelah dosis kedua vaksin Moderna atau Pfizer, untuk semua orang yang berusia 65 tahun ke atas, orang yang memiliki kondisi medis tertentu, dan bagi mereka yang tinggal di panti jompo atau pengaturan kelompok lainnya, serta yang tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti rumah sakit atau penjara. Selain itu, semua orang dengan sistem kekebalan yang lemah disarankan mendapatkan suntikan booster jika sudah setidaknya 28 hari sejak vaksin lengkap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: