Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangkis China di Pasifik, Amerika Uji Coba Sistem Pertahanan Iron Dome Israel di Guam

Tangkis China di Pasifik, Amerika Uji Coba Sistem Pertahanan Iron Dome Israel di Guam Kredit Foto: Getty Image/AFP
Warta Ekonomi, Washington -

Israel telah menghentikan ribuan roket dan mortir Palestina dengan Iron Dome. Kini, Amerika Serikat (AS) sedang menguji sistem pertahanan rudal itu di Guam didorong kemungkinan serangan dari China.

Sistem tersebut hanya dapat melindungi dari sejumlah tipe rudal tertentu dan AS ingin mengejar rencana yang berbeda untuk memperkuat pertahanan melawan rudal balistik China yang diluncurkan dari udara.

Baca Juga: Hampir Bertikai dengan Negara Ini, Maroko Kini Minati Rudal Iron Dome Israel

Akan tetapi uji coba Iron Dome menunjukkan banyaknya pilihan AS di kawasan Asia-Pasifik, terutama setelah Pentagon mengatakan aktivis China memperkuat dan memodernisasi militernya sebagai tantangan nomor satu.

"Jika kami tidak bisa mempertahankan Guam, pangkalan udara, dan hal-hal lain di sana, maka sangat sulit bagi proyek kekuatan di Pasifik," kata Direktur Proyek Pertahanan Rudal di lembaga think-tank Center for Strategic and International Studies, Tom Karako, seperti dikutip Wall Street Journal, Rabu (10/11/2021).

Guam merupakan wilayah AS di Pasifik yang menjadi tuan rumah bagi 190 ribu warga sipil dan militer AS. Pangkalan Angkatan Udara, Laut, dan Marinir AS di sana berjarak sekitar 1.800 mil dari China. Posisi ini membuat Guam menjadi pangkalan militer AS terdekat dari Negeri Tirai Bambu.

Agustus lalu, Beijing melakukan uji coba hulu ledak hipersonik yang dapat menggunakan jalur terbang yang lebih sulit diprediksi sistem pertahanan ketika turun dari langit termasuk ke Guam. China meningkatkan pertumbuhan armada pengebomnya yang dapat melepas rudal kendali yang bisa mencapai Guam.

Tampaknya uji coba Iron Dome di Guam untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem pertahanan itu dikembangkan perusahaan Israel Rafael Advanced Defense Systems atas kerja sama dengan perusahaan AS Raytheon Technologies Corp.

Iron Dome dirancang untuk menghancurkan roket jarak dekat dan artileri hingga 40 mil jauhnya. Senjata tersebut biasanya digunakan kelompok bersenjata Palestina untuk menembak Israel.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: