Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap! Ketersediaan untuk Obat Covid-19, Ini Perbandingan Antara Molnupiravir dan Paxlovid

Terungkap! Ketersediaan untuk Obat Covid-19, Ini Perbandingan Antara Molnupiravir dan Paxlovid Blue drugs on a pink background - representing the difference of drugs designed for men but given to women. Drug and antidepressant crisis. | Kredit Foto: Unsplash/Christina Victoria Craft
Warta Ekonomi -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat, Pfizer, telah memperkenalkan obat antivirus Covid-19 yang diklaim lebih berkhasiat dari Molnupiravir. Pemerintah telah mengupayakan agar 600 hingga satu juta tablet Molnupiravir bisa tiba di Indonesia pada akhir 2021.

"(Produsen) Molnupiravir sama seperti yang membuat Ivermectin. Apakah ada saingannya? Ada. Baru keluar hari ini dari Pfizer, tapi apakah dia sudah sejauh Molnupiravir mendapatkan persetujuannya? Masih agak tertinggal di belakang," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari Youtube DPR RI di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga: Duh Aduh... Makin Ngeri Aja, Studi Menunjukkan Penurunan Drastis Efektivitas Vaksin

Budi mengatakan, Molnupiravir sudah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk diberikan ke orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun belum masuk rumah sakit. Sejauh ini, Inggris menjadi negara pertama yang mengizinkan pemakaian obat antivirus tersebut untuk pasien Covid-19.

"Berdasarkan uji klinisnya, Molnupiravir ini bisa mengurangi 50 persen seorang masuk ke rumah sakit," katanya.

Sementara itu, produsen Pfizer mengklaim obat antivirus buatan mereka memiliki khasiat yang lebih tinggi. Dikutip Reuters pada Sabtu (6/11), Pfizer mengklaim pil antivirus eksperimentalnya bisa memangkas hingga 89 persen risiko dirawat di rumah sakit atau kematian pada pasien Covid-19 dewasa.

Menurut Budi, strategi terapeutik atau pengobatan sebagai salah satu dari empat strategi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 memang terus bergerak. Budi mengatakan, Molnupiravir yang diproduksi Merck, perusahaan farmasi Amerika Serikat, sudah memberikan lisensi kepada delapan perusahaan di India untuk proses produksi.

Baca Juga: Ingat Ya... Telinga Berdenging Bukan Berarti Lagi Diomongin, tetapi karena...

"Sebab struktur industri farmasi di India kuat dan murah mulai dari hulu ke hilir sehingga alat kesehatan dan obat-obatan jauh lebih murah dari harga di dunia," katanya.

Pemberian Molnupiravir

Budi menjelaskan, nantinya tidak semua pasien Covid-19 akan mendapatkan Molnupiravir. Obat antivirus itu dapat dikonsumsi oleh pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat saturasi oksigen di atas 95 atau bergejala ringan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: