Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap! Ketersediaan untuk Obat Covid-19, Ini Perbandingan Antara Molnupiravir dan Paxlovid

Terungkap! Ketersediaan untuk Obat Covid-19, Ini Perbandingan Antara Molnupiravir dan Paxlovid Kredit Foto: Unsplash/Christina Victoria Craft

"Jadi kalau dia positif tapi saturasi masih di atas 94/95, dikasih obat ini, menurut hasil uji klinis di luar negeri 50 persen bisa sembuh. Tidak masuk ke rumah sakit," katanya.

Budi mengatakan, Molnuvirapir diberikan selama lima hari selama proses penyembuhan. Tiap hari pasien akan membutuhkan delapan tablet

"Jadi kira-kira (tiap pasien) butuh 40 tablet," katanya.

Pemberian Paxlovid

Sementara itu, CEO Pfizer Albert Bourla berjanji Paxlovid akan tersedia secara global sesegera mungkin. Pemberian pil Pfizer itu akan dikombinasikan dengan pil antivirus Ritonavir, dua kali sehari masing-masing tiga butir.

Baca Juga: Bukan Hanya untuk Memandikan Jenazah, Daun Bidara Juga Bemanfaat untuk Masalah Diabetes! Kok Bisa?

Paxlovid diharapkan bisa mendapatkan izin dari regulator Amerika Serikat pada akhir tahun. Pfizer mengatakan, akan menyerahkan laporan sementara hasil pengujian ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) sebelum 25 November.  

Pengujian tersebut dihentikan lebih awal berkat tingkat keberhasilan yang tinggi. Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan, pemerintah AS telah memesan jutaan dosis obat Pfizer.

"Terapi itu telah dikembangkan selama hampir dua tahun. Pil Covid-19 seperti Pfizer dan Merck sangat ditunggu-tunggu karena pilihan yang ada saat ini begitu terbatas. Data pengujian lengkap dari kedua perusahaan belum tersedia. Pfizer tengah bernegosiasi dengan 90 negara untuk memasok Paxlovid," kata Bourla.

Bagi negara-negara kaya, menurut Bourla, Pfizer berharap bisa membanderol obatnya mendekati harga obat Merck. Kontrak Merck di AS menetapkan harga Molnupiravir sekitar 700 dolar (Rp 10 juta) per terapi lima hari. Sedangkan bagi negara-negara berpendapatan rendah-menengah, Pfizer akan menawarkan sejumlah opsi agar tidak ada penghalang bagi mereka untuk juga mendapatkannya.

Pfizer berencana memproduksi 180 ribu paket Paxlovid hingga akhir tahun dan minimal 50 juta paket hingga akhir tahun depan. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat itu tidak menyebut secara rinci efek samping Paxlovid.

Menurut Pfizer, kejadian ikutan muncul pada sekitar 20 persen pasien yang diuji. Efek samping yang mungkin terjadi di antaranya adalah mual dan diare.

Baca Juga: Bubur Biasa Tidak Baik, Catat! Ini Tips Membuat Bubur yang Ramah untuk Penyandang Diabetes

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: