Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Perang di Depan Mata Antara Barat dan Rusia dalam Waktu Kapan pun

Potensi Perang di Depan Mata Antara Barat dan Rusia dalam Waktu Kapan pun Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Ada risiko yang lebih besar dari pecahnya perang yang tidak disengaja antara Barat dan Rusia dalam waktu kapan pun sejak Perang Dingin, lantaran banyak alat diplomatik tradisional tidak lagi tersedia.

Hal itu dikatakan Jenderal Nick Carter, kepala staf pertahanan Inggris, dalam wawancara yang disiarkan Times Radio, Minggu (14/11/2021)

Baca Juga: Serangan Udara Rusia di Idlib Tewaskan 5 Anggota Keluarga Suriah

Dia mengatakan, ada risiko ketegangan yang lebih besar di era baru "dunia multipolar", di mana pemerintah bersaing untuk tujuan yang berbeda dan agenda yang berbeda.

"Saya pikir kita harus berhati-hati agar orang-orang tidak membiarkan sifat suka berperang dari beberapa politik kita berakhir pada posisi di mana eskalasi mengarah pada salah perhitungan," kata Carter.

Ketegangan meningkat di Eropa timur dalam beberapa pekan terakhir setelah Uni Eropa menuduh Belarus menerbangkan ribuan migran untuk merancang krisis kemanusiaan di perbatasannya dengan negara anggota UE Polandia..

Aks tersebut dikatakan akan menciptakan  perselisihan yang akan menyeret Rusia dan NATO.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Sabtu bahwa latihan NATO yang tidak terjadwal di Laut Hitam menimbulkan tantangan serius bagi Moskow. 

Dia juga menyebut bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan krisis di perbatasan sekutu dekat Belarus dengan blok tersebut.

Carter menuding Rusia bersedia menggunakan alat apa pun yang mereka miliki, seperti migran, lonjakan harga gas, kekuatan proxy atau serangan dunia maya.

"Karakter peperangan telah berubah," katanya.

Menurutnya, setelah dunia bi-polar Perang Dingin, dan dunia unipolar dominasi AS, para diplomat sekarang menghadapi dunia multi-kutub yang lebih kompleks. Sementara alat dan mekanisme diplomatik tradisional Perang Dingin tidak lagi tersedia.

"Tanpa alat dan mekanisme itu, ada risiko lebih besar bahwa eskalasi ini atau eskalasi ini dapat menyebabkan salah perhitungan. "Jadi saya pikir itulah tantangan nyata yang harus kita hadapi," katanya.

Inggris mengatakan pada hari Jumat bahwa tim kecil personel militer Inggris telah dikerahkan untuk mengeksplorasi "dukungan teknik" untuk Polandia di perbatasannya dengan Belarus.

Pesawat tempur Typhoon Inggris juga mengawal dua pesawat militer Rusia keluar dari wilayahnya pada hari Jumat, bekerja dengan mitra NATO untuk memantau jet saat mereka melewati wilayah udara internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: