Analisis Mendalam Pengamat Soal 'Ajakan' Golkar ke Ganjar Pranowo: Apabila PDIP...
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberikan analisa terkait pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid.
Sebab, seperti diketahui sebelumnya, Nurdin Halid mengungkapkan bahwa dirinya berencana untuk mengakomodasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo apabila tak dipakai PDIP.
"Dalam sistem pemilihan langsung seperti sekarang faktor popularitas dan elektabilitas adalah nomor satu. Hal itu dimiliki oleh Ganjar," ujar Ray kepada GenPI.co, belum lama ini.
Baca Juga: Mantan Orang Penting Gerindra Blak-blakan Peluang Ganjar Terima Tawaran Partai Ini, PDIP?
Selain itu, popularitas dan elektabilitas Ganjar masih meroket. Dirinya menilai bahwa Airlangga Hartarto sekalipun tak dapat menyaingi Ganjar.
"Bahkan sekarang Ganjar mulai meninggalkan Prabowo sebagai nama saingan lainnya. Jangankan RI 1, RI 2 pun sulit untuk Airlangga," katanya.
Oleh sebab itu, menurut Ray, Golkar sangat berharap kepada Ganjar untuk bisa diusung apabila tidak diperlukan oleh PDIP. Mengingat, elektabilitasnya tidak diragukan.
"Nama Ganjar kemungkinan akan terus melonjak apalagi masih ada 2 tahun ke perhelatan pilpres," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai Golkar memiliki mata yang jeli karena bersedia mengakomodir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Pemilu di era informatika seperti sekarang ini membutuhkan sosok yang seperti Ganjar. Dia adalah seorang influencer, hal ini sangat menguntungkan Golkar,” ujarnya.
Baca Juga: Reuni 212 Mau Bubarkan PDIP, Ruhut Sitompul Ngomel-ngomel: Memangnya Siapa Dia?
Tidak hanya itu, Golkar menurut Satyo akan mendapat segudang keuntungan apabila mengusung ganjar Pranowo.
Golkar berpotensi memenangkan perolehan kursi di seluruh level pemilihan.
"Sepertinya partai Golkar sadar akan kondisi tersebut sehingga bukan tidak mungkin Ganjar akan dapat tiket pilpres dari Golkar,” tandasnya. (*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto