Industri Fintech Disebut Dorong Peningkatan Investasi di Indonesia
Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Rudiantara menilai, industri financial technology (fintech) mampu mendorong peningkatan investasi di Indonesia.
"Industri fintech di Indonesia ini terus tumbuh berkembang dan banyak penyelenggara fintech yang berlisensi. Investasi di industri fintech juga kian meningkat," kata Rudiantara dalam AFTECH Media Workshop yang digelar secara virtual, Jumat (19/11/2021).
Baca Juga: Fintech Tak Hanya Pinjol, Ini Pentingnya Fintech di Kehidupan Sehari-hari
Ia mencontohkan ada pendanaan besar yang diberikan kepada sebuah startup fintech yang akhirnya menjadikannya sebagai unicorn. "Jadi, makin banyak yang investasi di startup fintech," imbuhnya.
Terlebih, industri fintech di Indonesia terbilang pesat. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti jumlah penduduk usia kerja yang tinggi, tingkat penetrasi internet yang tinggi, jumlah pengguna ponsel dan media sosial yang tumbuh dengan cepat, banyaknya kelompok masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbangkan, serta regulasi yang kondusif.
Rudiantara juga menjelaskan, tingkat minat investasi di kalangan generasi muda Indonesia kian meningkat. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor usia di bawah 40 tahun mencapai 1,91 juta orang pada Juni 2021. Angka ini setara dengan 78,4% dari total investor yang sebanyak 2,4 juta orang.
Sementara untuk investor usia 18-25 tahun, jumlahnya mencapai 375 ribu atau 47,4% dari total investor baru pada 2021.
"Salah satu faktor yang menyebabkan jumlah investor naik signifikan adalah dukungan infrastruktur teknologi informasi dan simplifikasi pembukaan rekening. Data menunjukkan bahwa lebih dari 60% investor memiliki rekening di agen penjual fintech," jelas Rudiantara.
Oleh karena itu, ia memperkirakan industri fintech akan tetap tumbuh dan berkembang di tahun-tahun mendatang. Kendati demikian, industri fintech masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti rendahnya literasi keuangan, infrastruktur dasar, dan modal/sumber daya yang terbatas. Tantangan-tantangan tersebut utamanya ditemui di daerah-daerah non-metropolitan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum