Dibongkar 'Orang Dalam' PDIP, Ini yang Dibahas dalam Pertemuan Megawati-Prabowo-Puan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara, beberapa hari lalu. Menjadi tak biasa, dalam pertemuan ini hadir juga Ketua DPR sekaligus putri Megawati, Puan Maharani.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, pun menjelaskan soal pertemuan itu. Ia yang ikut menemani Megawati menceritakan detik-detik pertemuan itu terjadi di ruang VVIP sebelum pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI di Istana Negara.
Baca Juga: Ada Kader PDIP Dilantik di DPR, Ganjar: Pengalamannya Mas Pacul Hebat Kok
"Ya pada saat ibu datang jelang masuk ke VVIP, saya lihat Pak Prabowo berlari-lari kecil. Lalu, saya sampaikan kepada Bu Mega, Ibu ada Pak Prabowo. Kemudian, ibu menunggu Pak Prabowo dan kemudian masuk ke ruangan VVIP," kata Hasto, melansir VIVA, Senin (22/11/2021).
Dia mengatakan sebelum pertemuan, Prabowo sempat mengisi kuliah umum di Universitas Pertahanan. Menurutnya, Universitas Pertahanan juga punya kesan bagi Megawati karena gelar profesor kehormatan diperoleh dari universitas tersebut.
"Maka, kemudian berdialoglah dengan akrab dua pemimpin sampai kemudian Mba Puan Maharani datang dan suasana bertambah akrab, gayeng. Sama Pak Pramono Anung juga di situ," tutur Hasto.
Hasto pun mengungkap isi pembahasan pertemuan tersebut. Ia menyebut beberapa isu seperti pelantikan Panglima TNI sampai Kepala Staf TNI AD (KSAD) juga jadi pembahasan. Selain itu, ada isu pertahanan dan ada pembahasan yang dirahasiakan.
"Juga aspek-aspek pertahanan, dan juga kemudian membahas beberapa hal terkait dengan bencana alam. Dan, di luar itu rahasia," sebut Hasto.
Lantas, disinggung soal pembahasan rahasia, Hasto menjawab hal itu diketahui lima orang yang hadir dalam pertemuan itu termasuk dirinya. Ia mengatakan, saat itu Presiden Jokowi masih ditunggu kehadirannya.
"Seluruh pembahasan intinya karena sambil menunggu bapak presiden, hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara. Kemajuan Indonesia Raya kita," jelasnya.
Hasto tak membantah bila pertemuan itu juga membahas isu Pilpres 2024. Bagi dia, pilpres adalah bagian mekanisme pemilu lima tahunan yang mesti dilewati. "Karena itulah dialog antarpemimpin juga sangat baik. Dan, sangat penting untuk dilakukan. Bukankah itu sesuatu tradisi yang harus ditunjukkan oleh setiap pemimpin negeri ini," lanjut Hasto.
"Pertemuan meskipun berlangsung 20 sampai 30 menit, tetapi menurut saya sangat baik. Terbangun semangat untuk membantu Pak Jokowi mengatasi pandemi ini," sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum