Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disebut Bentuk Tim Cyber untuk Sekedar Bela Anies Baswedan, Begini Pembelaan MUI DKI

Disebut Bentuk Tim Cyber untuk Sekedar Bela Anies Baswedan, Begini Pembelaan MUI DKI Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI merencanakan pembentukan tim siber untuk menghalau buzzer atau pendengung. Namun, rencana itu tengah menuai kontroversi karena, tim tersebut direncanakan juga akan dikerahkan untuk membela Gubernur Anies Baswedan dari serangan buzzer di media sosial.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar membantah tim siber bentukannya itu hanya akan membantu Anies saja. Tokoh Jakarta lainnya yang dianggap berkinerja baik tapi diserang oleh buzzer juga akan dibela.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Tegas ke FPI, Reuni 212 Akan...

"Itu orang yang bicara itu orang yang membaca berita sepotong-sepotong. Dianggapnya MUI DKI mau bentuk tim siber buat bela Anies, padahal enggak," ujar Munahar saat dihubungi Suara.com, Minggu (21/11/2021).

Menurut Munahar, Anies dan tokoh atau pihak lainnya yang sebenarnya memiliki kinerja baik tapi diserang hoaks perlu dibela. Caranya adalah dengan menunjukan kebaikan atau prestasi mereka.

"Kalau ada orang yang selalu mencari kejelekan pak Anies, kenapa kita tidak mengangkat hasil kerja nyata pak Anies yang memang membawa maslahat buat warga Jakarta. Kenapa tidak?" tuturnya.

"Apakah untuk pak Anies saja? Tidak. Kalau ada tokoh Jakarta, dia berbuat untuk warga Jakarta, kemudian maslahatnya baik untuk warga jakarta, MUI siap men-support dan mendukung serta kerja sama," tambahnya.

Ia menyebut rencana ini diungkapnya saat sedang melakukan rapat internal MUI DKI. Bisang Informasi dan Komunikasi MUI DKI diminta membuat tim siber sesuai dengan tren media sosial sekarang.

Baca Juga: Pembentukan Cyber Army Jadi Bahan Omongan, Eh MUI Pusat Malah Bilang Begini

"Karena ini kan masa-masa medsos, orang sudah pada ngerti semua. Jadi sedah paham. Makanya harus ada satu tim yang bisa mengcounter berita bohong," ucap Munahar.

Selain itu, pembentukan tim ini disebutnya sesuai dengan tugas MUI, yakni amar ma'ruf nahi munkar atau menegakan yang benar dan melarang yang salah.

"Jadi bahasa Alqurannya kalau ada berita bohong yang datang dari orang-orang yang fasik, maka harus ditabayun. Nih bener gak? Kalau ini salah ya kita katakan salah, kita counter kesalahan itu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: