Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai Soal Cyber Army, MUI Kena Sindiran Halus Tapi Nyelekit: Cyber Army Bersertifikasi Halal

Ramai Soal Cyber Army, MUI Kena Sindiran Halus Tapi Nyelekit: Cyber Army Bersertifikasi Halal Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, memberikan sindiran menohok untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Twitternya, Minggu (21/11). Hal itu dikakukannya usai kabar soal cyber army yang direncanakan MUI DKI Jakarta sedang ramai.

Sindiran itu diawali dengan kalimat sindiran halus, yang menyebut MUI tidak perlu dibubarkan.

Baca Juga: MUI Rencanakan Bentuk Cyber Army untuk Bela Anies, Wagub DKI Buka Suara: Jangan Sampai...

"MUI gak perlu bubar." Cuitnya.

Sindiran halusnya itu pun berlanjut pada kalimat berikutnya. Ia menyebut bahwa MUI hanya perlu mengganti visi misinya saja, menjadi cyber army yang punya sertifikasi halal.

"Hanya perlu mengubah visi misi saja: menjadi cyber army yang bersertifikasi halal untuk kemakmuran dunia dan akhirat!" Tulisnya.

Cuitan itu pun menerima banyak respons dari warganet di dalam kolom balasan twitternya. Namun, didominasi oleh balasan yang tidak setuju dengan cuitan Eko tersebut.

Hingga berita ini dibuat, cuitan Eko terus menerima banyak balasan negatif.

Sebagai informasi, Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menuturkan pasukan siber atau cyber army diharapkan mampu melawan buzzer yang menyudutkan ulama dan Gubernur Anies Baswedan.

Alasannya Anies dianggap sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta, tapi hingga kini ada pihak yang menyudutkan dengan menyebar berbagai informasi di Internet.

"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Tegas ke FPI, Reuni 212 Akan...

Tim cyber army ini bertugas untuk melawan konten yang menyerang ulama dan Anies, caranya dengan mengangkat informasi terkait keberhasilan dicapai melalui internet dan media sosial.

"MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: