Ilmu Gizi adalah bidang ilmu yang mempelajari pentingnya gizi pada kehidupan manusia, hubungan antara diet dan gaya hidup, pemahaman tentang asupan dan penyediaan informasi, asupan/makanan yang mengandung kandungan zat gizi yang tinggi, dan pola makan sehat.
Kepala Jurusan Food Science and Nutrition Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L), Siti Muslimatun, menyatakan bahwa bagian dari ilmu pangan adalah memahami gizi, dan mengapa beberapa orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari yang lain.
Dari bayi, kebutuhan gizi kita yang terus berubah; perbedaan jenis kelamin dan status kesehatan secara keseluruhan juga menyebabkan kebutuhan gizi yang berbeda. Mengoptimalkan gizi berarti memahami kebutuhan gizi harian yang tepat; termasuk didalamnya mengenali jenis-jenis pangan sesuai kandungan zat gizinya dan proses pengolahan.
“Ilmu pangan lebih dari sekadar apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita. Ilmu pangan juga mempelajari dan menemukan cara untuk memastikan bahwa apa yang kita makan dalam keadaan aman. Pangan dapat juga menyebabkan penyakit yang mematikan. Oleh karena itu, menjaga keamanan pangan serta keberlangsungan produksi bahan pangan sangat penting”, tuturnya.
Baca Juga: Waspada! Tidak Hanya Balita, Usia Remaja Juga Bisa Kurang Gizi
Penting adanya mempelajari ilmu pangan dan gizi. Teknologi terus berkembang dan menyentuh semua bidang. Sehingga tidak hanya teknologi informasi dan komunikasi saja yang berkembang pesat. Namun juga teknologi di bidang lainnya, termasuk teknologi di bidang pangan. Apabila memiliki ketertarikan di dunia pangan dan pengembangannya maka saat kuliah bisa masuk ke jurusan ilmu pangan.
Siti Muslimatun mengungkapkan banyak keuntungan yang diperoleh dari mempelajari Ilmu pangan dan Gizi karena banyak sektor memerlukan tenaga kerja yang memahami ilmu pangan dan gizi.
Perusahaan-perusahaan industri makanan dan minuman membutuhkan ahli ilmu pangan dan gizi untuk ditempatkan pada bagian research and development yang bertugas menganalisis kandungan gizi dari produk yang dihasilkan atau di bagian penjaminan mutu serta pengendalian mutu.
Instansi pemerintah juga memerlukan tenaga dari bidang ilmu pangan dan gizi dalam kegiatan penetapan standar, inspeksi pangan, surveillans pangan dan gizi serta penyuluhan dan komunikasi kepada masyarakat umum.
Baca Juga: Sangat Penting, Nyatanya Informasi Nilai Gizi Malah Buat Pusing karena Sulit Dipahami Masyarakat
Seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai peranan penting gizi terhadap status kesehatan masyarakat, maka diperlukan lebih banyak tenaga ahli bidang pangan dan gizi untuk kemajuan bangsa.
“Lulusan Ilmu Gizi juga punya kesempatan yang luas untuk berwirausaha, salah satunya usaha catering. Dengan berwirausaha, kamu pun ikut menciptakan lapangan kerja”, ucap Siti. Dengan demikian lulusan dari jurusan ilmu pangan dan gizi mempunyai banyak peluang kerja setelah lulus.
Menariknya, lulusan dapat juga mengembangkan karirnya di negara lain, baik di negara-negara yang industri pangannya sudah maju atau yang sedang berkembang. Negara seperti ini akan membutuhkan banyak ahli pangan, termasuk lulusan ilmu pangan. Salah satu contoh negara yang bidang pangannya makmur dan sering merekrut ahli pangan dari Indonesia adalah Jepang.
I3L termasuk Universitas yang membuka jurusan ilmu pangan dan gizi yang tentunya mengikuti standar internasional. Sehingga berbagai ilmu sekaligus peralatan yang digunakan dalam proses perkuliahan akan sesuai standar internasional tersebut. Lulusannya pun memiliki keahlian di bidang pangan yang bisa diterapkan di seluruh dunia. Tidak salah rasanya jika jurusan ilmu pangan disebut sebagai salah satu jurusan bergengsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri