Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habis Bongkar Borok BUMN, Ahok Kena Sentil Anak Buah Erick Thohir

Habis Bongkar Borok BUMN, Ahok Kena Sentil Anak Buah Erick Thohir Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok blak-blakan menyoroti banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan karena tidak adanya mens rea atau niat mitigasi dari direksi ketika mengalami kerugian.

"Banyak kontrak di BUMN yang merugikan BUMN, termasuk di Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" jelas Ahok dalam kanal YouTube miliknya.

Apalagi menurut Ahok, hal tersebut juga diperparah dengan dugaan para direksi yang kongkalikong dengan oknum BPK.

Baca Juga: Cuap-cuap Ahok di YouTube Berbuntut Desakan Mengundurkan Diri dari Pertamina

Menurut Ahok, sebaiknya para direksi atau dirut yang melakukan hal demikian dipecat.

"Mungkin Anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar, mungkin. Tapi, kalau saya, pasti Anda saya proses," tegas Ahok.

Aksi Ahok itu membuat Kementerian BUMN bingung. Karena aksi tersebut membongkar 'borok' BUMN, salah satunya terkait banyaknya kontrak BUMN bermasalah.

Merespons hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai, mungkin Ahok tak mengikuti perkembangan BUMN. Sebab, sudah banyak kasus di BUMN yang dibawa ke ranah hukum.

"Makanya kami agak bingung Pak Ahok ini mungkin tidak mengikuti perkembangan di BUMN ya. Seperti kasus-kasus lah misalnya, berapa banyak itu direksi kami laporkan, direksi Asabari kami laporkan, direksi Jiwasraya kami laporkan," tegas Arya Sinulingga kepada media, Minggu (28/11).

Arya Sinulingga pun kemudian meminta Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) itu untuk tidak bertindak selayaknya Direktur Utama (Dirut).

"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina jadi komisaris berasa direktur begitu. Komut rasa Dirut tuh. Jangan. Harus tahu batasan-batasannya," tegas Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga pun menyarankan agar Ahok semakin banyak belajar tentang transformasi yang sedang dilakukan kementerian pimpinan Erick Thohir tersebut.

"Kami berharap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar apa yang sedang dilakukan BUMN, jangan sampai Pak Ahok sebagai Komut ketinggalan kereta," ungkapnya.

Sebab, masalah yang diperbincangkan Ahok sudah menjadi perhatian Kementerian BUMN sejak lama.

Apalagi, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengingatkan agar proyek di perusahaan pelat merah tidak menjadi bancakan korupsi dan kerja sama antar BUMN dapat memberikan keuntungan satu sama lain.

Arya Sinulingga pun menyatakan kementeriannya sedang menjalankan 5 transformasi yang akan dilakukan seluruh perseroan secara bersamaan.

"Jadi saya bingung juga kalau Pak Ahok nggak paham 5 transformasi yang kami lakukan di BUMN, sebagai Komut itu seharusnya jadi acuan Pak Ahok," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: