Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eng-Ing-Eng, Bekingan 212 Dibongkar, Kabar-kabarnya Ada Keluarga Cikeas dan Jenderal Berkopiah

Eng-Ing-Eng, Bekingan 212 Dibongkar, Kabar-kabarnya Ada Keluarga Cikeas dan Jenderal Berkopiah Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). Reuni tersebut digelar untuk lebih mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. | Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Aruna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, membongkar pergeseran lokasi Reuni Akbar 212 yang rencananya akan dilaksanakan di Monas, Jakarta Pusat, dan menjadi ke Masjid Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor.

Ia menilai jika pemindahan lokasi Reuni Akbar 212 tersebut terpaksa dilakukan karena sudah tidak ada lagi nama besar yang menjadi pembeking. Hal tersebut ia sampaikan dalam kanal YouTube CokroTV seperti dilihat di Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Omongan Cs-nya Denny Telak! Acara 212 Diceletukin: Tuh Kan Politisasi Ayat dan Mayat Lagi

"Mereka memindahkan acara dari Monas ke Sentul karena memang tidak ada lagi dukungan untuk menggelar hajat yang paling nyeleneh ini," cetusnya.

Lebih lanjut, rekan sejawat Denny Siregar ini mengungkapkan jika kondisi saat ini berbeda dengan sebelumnya yang mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

"Dulu boleh saja mereka merasa berhasil menggelar demo besar-besaran di Jakarta, karena wajar saat itu pentolan di pemerintahan seperti memberi angin pada kelompok-kelompok seperti ini," ujar Kuntadhi.

Baca Juga: Reuni 212 Paling Cuma Dihadiri Ratusan Orang, Itu Juga 50 Persennya Panitia

Kontan saja, ia pun langsung membongkar nama-nama besar yang diduga menjadi pendukung gerakan tersebut.

Seperti, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Keluarga Cikeas, hingga mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Kita ingat saat demo 212 digelar berkenaan dengan Pilkada Jakarta, Jusuf Kalla waktu itu masih menjabat sebagai Wapres dan kita tahu dia adalah pendukung Anies Baswedan nomor satu. Sementara panglima TNI dipimpin Gatot Nurmantyo, sang jenderal berkopiah putih saat itu," cetusnya.

Baca Juga: Dapat Penolakan Sana Sini, Dibilangin Reuni 212 Mending Di Rumah Anies Saja, Gak Usah Nyusahin!

"Dan jangan lupa juga ketika Pilkada keluarga Cikeas berkepentingan dengan gerakan 212 tersebut karena anaknya AHY juga calon gubernur," sambungnya lagi.

Namun, ia mengaku kondisi saat ini berbeda, dan para petinggi aparta keamanan TNI dan Polri sudah diisi dengan sosok-sosok yang tegas.

"Sekarang kondisi berubah. Petinggi-petinggi TNI sudah berubah wajah, Jenderal Andika Perkasa duduk sebagai Panglima TNI, sedangkan Jenderal Dudung Abdurachman sebagai KASAD, dan Kapolda masih dijabat Fadil Imran," cetusnya.

Baca Juga: Poster Aksi Super Damai Beredar, Ketua Reuni 212 Bereaksi

"Ketiga petinggi aparat ini dadanya dikenal sangat merah putih, mereka risih dengan usaha membenturkan agama. Makanya para kelompok pengasong agama sebel banget sama mereka," tukas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: