Waduh... Karena Hal Ini, Ambisi Besar Rizal Ramli Maju Menjadi Capres 2024 Bisa Tak Terwujud
Rizal Ramli diprediksi bakal mustahil tampil di Pilpres. Itu lantaran Rizal Ramli terganjal Presidential Threshold.
Ide mengajukan diri sebagai capres yang dilakukan Rizal Ramli itu disebut sangat baik bagi alam demokrasi.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul ikut mengakui itu.
Dia menilai, langkah yang diambil Rizal Ramli patut dihargai karena hal tersebut akan memunculkan calon presiden alternatif.
Baca Juga: Rizal Ramli Niat Maju di Pilpres 2024, Pengamat: Luar Biasa Sekali Bahwa...
Namun demikian, dirinya merasa pesimistis jika harapan Rizal Ramli tersebut bisa direalisasikan dengan mudah.
Pasalnya, Adib menilai demokrasi di tanah air masih menjadi demokrasi transaksional.
“Sayangnya, kemungkinan Rizal Ramli maju sebagai Capres sangat kecil bisa disetujui. Bahkan, nyaris mustahil,” ujar Adib kepada GenPI.co, Selasa (30/11).
Sebab, menurutnya, proses pemilu harus melalui peraturan yang rumit dan tidak mudah untuk mengubah konstitusi agar Rizal Ramli bisa ikut dalam perhelatan Pilpres 2024.
“Bahkan, parlementary dan presidential threshold di Indonesia sudah diketahui seperti apa. Sudah jelas, dan tidak mungkin amendemen undang-undang dilakukan secara cepat,” ucapnya.
Meski demikian, dirinya menilai suara yang didengungkan Rizal Ramli tersebut akan membuat perubahan yang lebih baik di tengah kepasrahan masyarakat terhadap pemimpin baru.
“Saya kira ini butuh proses panjang. Oleh karena itu saya bilang bahwa Rizal Ramli mustahil bisa disetujui. Tapi, paling tidak dinamika demokrasi saja yang terasa membaik,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut juga sangat baik mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi yang memperbolehkan siapa saja berpendapat.
Baca Juga: Pengamat: Teguran Prabowo ke Fadli Zon Adalah Bukti Loyalitas Gerindra pada Pemerintah
Khususnya untuk mendapatkan pemimpin di masa yang akan datang.
"Sehingga, terobosan-terobosan baru terkait siapa pemimpin Indonesia di masa depan ini tetap ada," tandasnya. (*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: