Badan Penggelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) perkuat Santripreneur UKMK sawit Kalimantan Barat melalui kegiatan Workshop Pemberdayaan UKMK Pondok Pesantren dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat se-Kalimantan Barat pada 3 dan 4 Desember 2021 di Sintang, Kalimantan Barat. Rangkaian kegiatan dibagi dua, yakni pemaparan materi dan kunjungan ke lapangan. Materi yang disampaikan terkait kebijakan dan program serta teknis pembibitan dan hilirisasi.
Kegiatan dibuka oleh Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, KH Imam Aziz yang menyampaikan, sawit merupakan primadona baru di Indonesia karena di masa pandemi memiliki kontribusi yang besar terhadap devisa. Disampaikan Kyai Imam, Wakil Presiden juga senantiasa memberikan kesempatan kepada petani sawit untuk terus maju dengan dukungan berbagai pihak.
Baca Juga: Tahun 2021, Masa Keemasan Industri Sawit Nasional
Melalui kegiatan workshop ini, petani akan dibekali informasi terkait pengelolaan sawit sehingga akan terjadi peningkatan pengetahuan dan skill dalam pengelolaan sawit. Tidak hanya itu, diversifikasi produk turunan sawit melalui ekosistem industri UKMK Sawit oleh petani juga diharapkan meningkat naik menjadi IKM. Dalam penutupnya, Kyai Imam menekankan bahwa kegiatan dalam perekonomian merupakan bagian tidak terpisahkan dari perintah agama.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung, menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang akan menjadi pusat perhatian dalam pengembangan sawit Indonesia. Perlu diingat, Kalimantan Barat merupakan tiga besar penghasil sawit Indonesia selain Riau dan Sumatera Utara.
Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS, Helmi Muhansyah, menyampaikan, potensi pesantren tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi. Dalam hal ini, sektor perkebunan sawit memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi pesantren.
Dalam kegiatan santripreneur UKMK berbasis kelapa sawit, terdapat tiga prinsip utama, yaitu keberlanjutan usaha, mendukung peningkatan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar, serta memperhatikan aspek lingkungan. Helmi juga mendorong pesantren-pesantren berbasis sawit yang menjadi peserta workshop agar dapat berperan dalam hilirisasi sawit melalui Usaha Kecil Menengah untuk mendukung arahan dari Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya hilirisasi kelapa sawit.
Hadir dalam kegiatan workshop, Ketua DPW Apkasindo Kalimantan Barat Indra Rustandi; KH Muhammad Ghazali Pimpinan Yayasan Maarif Kalimantan Barat; Perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat; Perwakilan Dinas Perkebunan Kabupaten Sintang; dan Pimpinan pondok pesantren berbasis sawit dari Kabupaten-Kabupaten se-Provinsi Kalimantan Barat. Hadir secara virtual Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara; Sekretaris Jendral APKASINDO Rino Afrino; dan Perwakilan Dirjen Perkebunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum